REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus penculikan dan penganiayaan oknum-oknum Paspampres ke warga Aceh menuai kecaman. Apalagi, tindakan itu mengakibatkan korban IM (25) meregang nyawa usai diculik dan dianiaya oknum-oknum tersebut.
"Kami mengecam aksi keji yang dilakukan terhadap IM, warga Bireuen. Aksi kriminal ini harus diusut tuntas," kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Teuku Riefky Harsya, Senin (28/8/2023).
IM merupakan pria asal Desa Monkeulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh. Sedangkan, peristiwa keji tersebut sendiri terjadi pada Sabtu (12/8) lalu di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel).
Keluarga menyampaikan kalau pelaku berjumlah tiga orang dan datang langsung membawa pergi korban menggunakan mobil secara paksa. Bahkan, oknum-oknum sempat mengirimkan video penganiayaan kepada keluarga.
Tidak berhenti, pelaku meminta kepada ibu korban untuk mengirimkan RP 50 juta jika masih sayang kepada IM. Jika tidak, pelaku yang menghubungi ibu korban mengaku akan menghabisi anaknya dan membuangnya ke sungai.
Beberapa hari kemudian, jenazah korban IM ditemukan warga di sebuah sungai di Karawang Barat, Jawa Barat. Kabar penemuan jenazah diterima keluarga korban usai mereka dipanggil polisi untuk datang ke RSPAD.
Riefky yang merupakan politisi asal Aceh ini mengungkapkan, Komisi I akan segera menyurati Panglima TNI terkait kasus ini. Sehingga, pelaku tidak cuma ditangkap, tapi bisa diproses secara hukum secara transparan.
"Sebagai salah satu pimpinan Komisi I yang bermitra dengan TNI, saya akan menyurati Panglima untuk memastikan kasus ini diusut tuntas dan transparan ke publik," ujar Sekjen DPP Partai Demokrat tersebut.
Riefky turut menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban IM yang berasal dari Gandapura, Bireuen, Aceh tersebut. Ia berharap, segenap keluarga yang ditinggalkan bisa diberikan ketabahan atas kejadian ini.