Senin 28 Aug 2023 15:56 WIB

ICROM Dorong Penguatan Moderasi Beragama

ICROM 2023 asilkan rekomendasi moderasi beragama di ASEAN

Ilustrasi hubungan antaragama.
Foto: On Islam
Ilustrasi hubungan antaragama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- International Conference on Religious Moderation (ICROM) 2023 yang melibatkan delegasi, peneliti, akademisi, praktisi, dari negara-negara anggota ASEAN, Eropa, Afrika, dan Uni Emirat Arab menghasilkan sejumlah rekomendasi yang ditujukan guna bangun harmoni keagamaan dan moderasi beragama dalam  di wilayah ASEAN. 

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag), Adib menjelaskan, rekomendasi ini bertujuan untuk mengatasi tantangan-tantangan dalam menjaga harmoni dan kerukunan antaragama di wilayah ASEAN yang beragam.

Baca Juga

"Konferensi ICROM digelar untuk membangun kehidupan beragama yang moderat, terutama di wilayah ASEAN,” katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (28/8/2023). 

Dalam konferensi ini, sebanyak 70 peneliti dari dalam dan luar negeri telah mengirimkan karya ilmiah mengenai fenomena kehidupan keberagamaan di masyarakat ASEAN, Afrika, dan Timur Tengah. 

Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik Kemenag RI Dedi Slamet Riyadi menambahkan, kerja sama antarnegara ASEAN dalam bidang moderasi sangat strategis. ASEAN merupakan kawasan yang memiliki keberagaman agama yang tinggi. Dengan meningkatkan kerja sama antar negara ASEAN, dapat saling berbagi pengalaman dan informasi dalam upaya penguatan moderasi beragama.

Lebih lanjut, kata dia, rekomendasi ICROM 2023 merupakan langkah penting dalam upaya mewujudkan paham keagamaan yang harmoni di ASEAN. Hal ini mengingat bahwa ASEAN merupakan kawasan yang memiliki keberagaman agama yang tinggi.

“Dengan menerapkan moderasi beragama, masyarakat ASEAN dapat saling memahami dan menghargai perbedaan, sehingga dapat hidup berdampingan secara damai dan harmonis,” kata Dedi Slamet Riyadi. 

Rekomendasi ICROM 2023 juga mendapatkan sorotan internasional. Perwakilan Strength in Diversity Development Centre, Imam Shefiu Abdulkareem Majemu dari Nigeria mengatakan, Nigeria mengapresiasi gagasan moderasi beragama yang diusung oleh Kemenag RI. 

Menurutnya, gagasan moderasi beragama yang diusung oleh Indonesia sangat penting dan relevan untuk kondisi global saat ini. 

Lebih lanjut, dia juga mengatakan bahwa Nigeria juga sedang berupaya untuk menerapkan moderasi beragama di negaranya. Menurutnya, moderasi beragama adalah kunci untuk menciptakan perdamaian dan kerukunan antarumat beragama di Nigeria. 

"Secara geografik, Nigeria adalah negara yang multietnis dan multiagama. Kami memiliki lebih dari 200 kelompok etnis dan lebih dari 500 kelompok agama yang berbeda. Ini adalah tantangan, tetapi juga merupakan peluang," ujar Imam Shefiu Abdulkareem Majemu.

Dia berharap Indonesia dapat membantu Nigeria untuk membangun masyarakat yang toleran dan inklusif lewat moderasi beragama.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement