REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga pengguna moda transportasi umum mengatakan keberadaan Lintas Raya Terpadu (LRT) atau Kereta Api Ringan Terintergasi Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodebek) yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Senin mempermudah mobilitas dan konektivitas antarkota.
“Peresmian LRT Jabodebek ini sangat membantu kehidupan (rutinitas) sehari-hari saya untuk melakukan konektivitas dari Bogor sampai Jakarta,” ujar warga Bogor Masandro yang sehari-hari kuliah di Jakarta usai peresmian di Jakarta, Senin (28/8/2023).
Masandro merupakan salah satu warga yang berkesempatan ikut mencoba LRT bersama Presiden Joko Widodo dari Stasiun Harjamukti Depok menuju Stasiun Cawang Jakarta. Berkat LRT Jabodebek, dia dapat terhindar kemacetan dari Bogor menuju Jakarta terutama di Jalan Tol Jagorawi dan Jalan Tol Dalam Kota.
“Karena LRT ini menghubungkan antara Jabodebek termasuk tempat tinggal saya di Bogor," katanya.
Dia yang biasa melintasi Tol Jagorawi bisa sampai satu jam atau dua jam untuk bisa sampai Jakarta. "Ini dengan LRT hanya memerlukan waktu 30 menit untuk sampai di Kota Jakarta, yaitu di daerah Dukuh Atas, Rasuna Said dan Kuningan,” katanya.
Masandro sebagai mahasiswa merasa bangga dan mengapresiasi peresmian LRT Jabodebek oleh Presiden Joko Widodo.
Pengguna transportasi publik lainnya, Pandu Aji Prakoso mengaku merasa terhormat dan senang bisa mencoba LRT bersama Presiden Jokowi. Menurut Pandu, LRT merupakan salah satu solusi memecah kemacetan di Jakarta dan sekitarnya.
“Tadi saat mencoba dari (Stasiun) Harjamukti menurut saya sangat cepat. Karena biasa kalau dengan tol maupun jalan biasa bisa sampai 30-40 menit, sedangkan ini saya cuma 10-15 menit sudah sampai Cawang,” kata dia.
Pandu berharap pemerintah bisa menambah rute-rute LRT di Jabodebek maupun membangun LRT di daerah lain di Indonesia. Presiden Joko Widodo meresmikan operasionalisasi LRT atau Kereta Api Ringan Terintegrasi Jabodebek pada Senin (28/8/2023).
Saat peresmian, Presiden menyampaikan harapan agar keberadaan LRT dapat mengurangi kemacetan dan polusi udara. Hal itu karena Jakarta selalu masuk dalam 10 kota termacet di dunia.
Menurut laporan yang diterimanya, setiap hari masuk 996 ribu kendaraan ke Jakarta sehingga menyebabkan kemacetan dan polusi.
"Oleh sebab itu kenapa dibangun MRT, LRT, TransJakarta, BRT, kereta bandara, agar masyarakat, kita semua beralih dari transportasi pribadi ke transportasi massal," ujar Presiden.
Sebelumnya Presiden naik LRT dari Stasiun Harjamukti, Depok, Jawa Barat, didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, istri Wapres Wury Ma'ruf Amin, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga tinggi negara dan pejabat terkait lainnya.
Presiden lalu transit di Stasiun Cawang, Jakarta Timur, sekitar pukul 08.55 WIB untuk meresmikan operasionalisasi LRT.
Usai meresmikan operasionalisasi LRT, Presiden melanjutkan perjalanan naik LRT menuju Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Pusat, sebelum menuju ke Istana Kepresidenan Jakarta untuk melanjutkan kegiatan.
Secara terpisah, VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, LRT atau Kereta Api Ringan Jabodebek dijadwalkan beroperasi melayani penumpang mulai Senin di 18 stasiun yang ditetapkan.
Yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat dan Jatimulya.