REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Perwakilan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Sumatra Barat melatih petugas pengelola wakaf atau nazir dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan wakaf untuk meningkatkan perekonomian umat.
"Kegiatan pelatihan dan sertifikasi kompetensi nazir wakaf sangat penting untuk melahirkan nazir yang kompeten, sehingga harta wakaf bisa terkelola dengan baik," kata Ketua BWI Perwakilan Provinsi Sumatra Barat Japeri di Kota Padang, Senin (28/8/2023).
Ia menyampaikan, sejak awal 2023, BWI Sumatra Barat bersama lembaga sertifikasi profesi telah dua kali menyelenggarakan pelatihan bagi pengelola wakaf. Ada 71 nazir yang telah mengikuti kegiatan pelatihan bagi pengelola wakaf yang diselenggarakan oleh BWI Sumatra Barat.
Japeri mengemukakan pentingnya peningkatan kompetensi nazir untuk mengoptimalkan pengelolaan wakaf. "BWI Sumbar bertekad melahirkan nazir-nazir yang kompeten agar wakaf ini terkelola dengan baik dan maksimal," katanya.
Sekretaris BWI Perwakilan Sumatra Barat Yufrizal menjelaskan bahwa BWI Sumatera Barat telah merancang lima program wakaf unggulan.
Program unggulan yang dimaksud meliputi program wakaf tunai bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat, yang diluncurkan pada Juli 2023. Selain itu, ada program wakaf tunai bagi ASN di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatra Barat, program wakaf tunai jamaah Masjid Raya Sumatra Barat, gerakan wakaf madrasah, serta gerakan wakaf tunai calon pengantin.
"Ada sekitar 3.500 calon pengantin di Sumbar yang tersebar di 174 kantor KUA dengan potensi wakaf Rp1,2 miliar per tahun. Sementara untuk madrasah ada sekitar 178 ribu siswa yang akan kita gali potensi wakafnya," kata Yufrizal.