Senin 28 Aug 2023 22:21 WIB

‘Bom Air’ Terus Dijatuhkan di TPA Sarimukti, Kebakaran Dikabarkan Mereda

Helikopter yang melakukan water bombing bolak-balik di atas TPA Sarimukti.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
BNPB mengerahkan helikopter untuk melakukan water bombing dalam upaya memadamkan kebakaran di area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu (26/8/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
BNPB mengerahkan helikopter untuk melakukan water bombing dalam upaya memadamkan kebakaran di area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu (26/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Upaya pemadaman kebakaran di area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (Jabar), terus berjalan hingga Senin (28/8/2023). Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengabarkan kebakaran sudah mereda, tapi masih ada kepulan asap.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa beres karena ada water bombing, sampai 40 kali balikan dalam sehari,” ujar Ridwan Kamil, Senin (28/8/2023).

Baca Juga

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan helikopter untuk melakukan water bombing di area TPA Sarimukti. Dalam siaran persnya, Senin (28/8/2023), Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, bom air dilakukan pertama kali pada Jumat (25/8/2023). Sebanyak 120 ribu liter air dijatuhkan pada tumpukan sampah yang terbakar di TPA Sarimukti.

Pada Sabtu (26/8/2023), helikopter BNPB mengudara selama 9 jam 38 menit untuk melepas 110 kali bom air atau setara 440 ribu liter air. Hari berikutnya dijatuhkan 332 ribu liter air dari udara untuk meredakan api di TPA Sarimukti. Total selama tiga hari itu dijatuhkan 892 ribu liter air untuk mempercepat upaya pemadaman kebakaran.