Senin 28 Aug 2023 14:23 WIB

Imbas Kebakaran TPA Sarimukti, Warga Diminta tak Buang Sampah Dulu ke TPS Pagarsih

Pengangkutan sampah dari TPS di Kota Bandung ke TPA Sarimukti terkendala.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Gerobak yang penuh sampah masih terlihat di TPS Pagarsih, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (28/8/2023). Pengangkutan sampah dari TPS Pagarsih ke TPA Sarimukti terkendala.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Gerobak yang penuh sampah masih terlihat di TPS Pagarsih, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (28/8/2023). Pengangkutan sampah dari TPS Pagarsih ke TPA Sarimukti terkendala.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Sampah masih terlihat menumpuk di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Pagarsih, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (28/8/2023). Pengangkutan sampah dari TPS tersebut terkendala imbas kebakaran dan penutupan sementara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.

Di TPS Pagarsih masih tampak sejumlah gerobak yang penuh dengan sampah. Menurut Johan Sobana, petugas kebersihan Kelurahan Cibadak, sampah di TPS Pagarsih sudah sekitar delapan hari tidak diangkut ke TPA Sarimukti. Ia mengaku mendapat kabar sampah akan mulai diangkut pada Senin ini.

Baca Juga

Namun, Johan belum melihatnya. “Rencana ada mau diangkut, tapi enggak jadi, terhambat zona jalan. Mungkin Kamis,” kata dia, saat ditemui di TPS Pagarsih, Senin.

Dalam kondisi normal, menurut Johan, biasanya sampah di TPS Pagarsih diangkut tiga kali sehari ke TPA Sarimukti. Selepas terjadinya kebakaran di area TPA Sarimukti sejak Sabtu (19/8/2023), pengangkutan sampah menjadi terkendala.

Akibatnya, Johan mengatakan, sampah menumpuk di TPS Pagarsih. Menurut dia, warga sudah diminta tidak membuang sampah dulu ke TPS Pagarsih. “Pak RW dan Pak RT memberitahukan bahwa warga jangan dulu buang sampah ke TPS. Tapi, ada saja yang buang, pengendara motor,” kata Johan.

Jika sampah terus bertambah di TPS, Johan mengatakan, badan Jalan Pagarsih bisa terimbas dan berpotensi memicu kemacetan arus lalu lintas. Selain itu, tumpukan sampah juga menimbulkan bau menyengat yang mengganggu pengguna jalan.

Ketua RT 06/RW 04 Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar, Yadi, mengatakan, dengan adanya imbauan agar tidak membuang sampah sementara ke TPS Pagarsih, sampah di rumah-rumah warga belum terangkut.

Yadi pun melihat sampah menumpuk di TPS Pagarsih dan menimbulkan bau menyengat. “Sejak kebakaran di TPA Sarimukti, belum diangkut sampah. Harapannya dinas terkait memperhatikan kebersihan,” kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement