REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Sampah masih terlihat menumpuk di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Pagarsih, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (28/8/2023). Pengangkutan sampah dari TPS tersebut terkendala imbas kebakaran dan penutupan sementara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.
Di TPS Pagarsih masih tampak sejumlah gerobak yang penuh dengan sampah. Menurut Johan Sobana, petugas kebersihan Kelurahan Cibadak, sampah di TPS Pagarsih sudah sekitar delapan hari tidak diangkut ke TPA Sarimukti. Ia mengaku mendapat kabar sampah akan mulai diangkut pada Senin ini.
Namun, Johan belum melihatnya. “Rencana ada mau diangkut, tapi enggak jadi, terhambat zona jalan. Mungkin Kamis,” kata dia, saat ditemui di TPS Pagarsih, Senin.
Dalam kondisi normal, menurut Johan, biasanya sampah di TPS Pagarsih diangkut tiga kali sehari ke TPA Sarimukti. Selepas terjadinya kebakaran di area TPA Sarimukti sejak Sabtu (19/8/2023), pengangkutan sampah menjadi terkendala.
Akibatnya, Johan mengatakan, sampah menumpuk di TPS Pagarsih. Menurut dia, warga sudah diminta tidak membuang sampah dulu ke TPS Pagarsih. “Pak RW dan Pak RT memberitahukan bahwa warga jangan dulu buang sampah ke TPS. Tapi, ada saja yang buang, pengendara motor,” kata Johan.
Jika sampah terus bertambah di TPS, Johan mengatakan, badan Jalan Pagarsih bisa terimbas dan berpotensi memicu kemacetan arus lalu lintas. Selain itu, tumpukan sampah juga menimbulkan bau menyengat yang mengganggu pengguna jalan.
Ketua RT 06/RW 04 Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar, Yadi, mengatakan, dengan adanya imbauan agar tidak membuang sampah sementara ke TPS Pagarsih, sampah di rumah-rumah warga belum terangkut.
Yadi pun melihat sampah menumpuk di TPS Pagarsih dan menimbulkan bau menyengat. “Sejak kebakaran di TPA Sarimukti, belum diangkut sampah. Harapannya dinas terkait memperhatikan kebersihan,” kata dia.