REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Email benar-benar bisa menjadi harta karun potensi penggunaan kecerdasan buatan (AI) generatif. Jadi, periksalah alamat Yahoo Mail lama Anda karena Yahoo menambahkan lebih banyak kemampuan AI.
Yahoo menggunakan platform AI Google Cloud untuk mengembangkan fitur AI generatifnya. Fitur-fitur tersebut sebelumnya hanya diuji pada pengguna iOS, tetapi kini tersedia untuk pengguna browser web.
Dilansir The Verge, Selasa (29/8/2023), Yahoo menggunakan platform AI Google Cloud untuk mengembangkan fitur AI generatifnya. Fitur-fitur tersebut sebelumnya hanya diuji pada pengguna iOS, tetapi kini tersedia untuk pengguna browser web.
Perusahaan tersebut mengatakan pihaknya menambahkan fitur belanja yang disebut Shopping Saver. Ini menemukan kartu hadiah, kode diskon, dan kredit toko yang disembunyikan di kotak masuk serta membantu menyusun pesan untuk menggunakan tabungan tersebut bahkan setelah pembelian.
Yahoo mengeklaim Shopping Saver “unit untuk Yahoo Mail.” Josh Jacobson, wakil president senior dan manajer umum Yahoo Mail, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Shopping Saver akan “mengakomodasi pengguna menghemat waktu dan uang, membuat kemajuan menuju kotak masuk yang membantu.”
Perusahaan mengatakan hampir separuh orang dewasa Amerika Serikat (AS) memiliki setidaknya satu kode diskon atau kartu hadiah yang belum terpakai.
Fitur AI lainnya termasuk mode pencarian yang ditingkatkan di mana pengguna data mengajukan pertanyaan atau memilih dari petunjuk yang disarankan untuk menemukan email lama daripada mengetik kata kunci, asisten menulis yang memandu pengguna untuk memilih nada email yang paling tepat, dan ringkasan pesan yang menyoroti informasi penting dalam email.
Email generatif yang didukung AI telah ada sejak ChatGPT menjadi populer. Google menambahkan penulisan email dengan bantuan AI, dan ringkasan email terintegrasi Microsoft di Outlook.
Pada masa kejayaannya, Yahoo adalah salah satu mesin pencari dan email paling populer. Pada tahun 2019, pemilik perusahaan sebelumnya, Verizon, menghapus semua konten di Yahoo Groups, menghapus sebagian besar diskusi, foto, dan file awal. Apollo Global Management membeli Yahoo dan AOL —yang kemudian disebut Verizon Media— seharga lima miliar dolar Amerika Serikat (AS) dan memulihkan nama Yahoo.