REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade, menganggap banyaknya narasi negatif menyerang capres partainya, Prabowo Subianto, sebagai suatu hal yang biasa. Andre menyebut narasi negatif tentang Prabowo di media sosial merupakan lagu lama yang dihadapi Partai Gerindra sejak 2014.
"Kami juga sering bertarung di media sosial dan meluruskan hal seperti ini. Kembali lagi muncul narasi negatif kepada Pak Prabowo. Narasi yang sebenarnya sudah usang. Kami sepakat dengan instruksi Ketua Harian dan siap memastikan kemenangan Pak Prabowo sebagai Presiden 2024,” kata Andre, Senin (28/8/2023).
Ketua DPD Partai Gerindra Sumatra Barat itu menyebut pihak yang terus menerus menayangkan konten negatif tentang Prabowo sudah tidak punya ide untuk berusaha menggembosi suara Prabowo dan Gerindra. Karena kenyataannya menurut Andre, elektabilitas Prabowo tetap tinggi dan bahkan sempat melangkahi tingkat elektabilitas capres PDIP, Ganjar Pranowo dan capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.
Andre percaya tidak banyak netizen yang mempercayai isu negatif tentang Prabowo di sosial media. Karena sampai sekarang kata dia isu negatif yang sudah satu dekade disematkan ke Prabowo tidak pernah terbukti.
Andre Rosiade meminta semua kader Gerindra, simpatisan dan pendukung Prabowo Subianto, agar fokus pada pemenangan.
“Kami sangat yakin, 2024 adalah waktunya Pak Prabowo menjadi presiden ke-8 Indonesia. Insya Allah kita berjuang bersama-sama,” kata Andre.
Sebelumnya, diberitakan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali mendapatkan kiriman narasi negatif jelang pemilu, baik berupa narasi negatif yang usang tapi diputar kembali maupun narasi negatif baru.
“Setiap memasuki tahun perjuangan, Pak Prabowo kerap mendapat narasi negatif daur ulang tentang isu penculikan, pelanggaran HAM, kebangkitan Orde Baru hingga isu kejahatan lingkungan," kata Dasco dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Ahad (28/8/2023).
Menurut dia, narasi negatif baru untuk mendegradasi posisi Prabowo tersebut dimainkan oleh mereka yang gamang dengan elektabilitas Pak Prabowo yang saat ini di angka tertinggi.
"Publik sudah cerdas, dan tidak mudah lagi digiring dengan isu-isu seperti ini karena semua tudingan yang ditujukan sangat mudah untuk dijawab dan dipatahkan," ucapnya.