REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Sebanyak 1.207 kepala keluarga (KK) yang terdiri atas 4.396 jiwa di Kabupaten Majalengka terdampak kekeringan. Upaya pendistribusian air bersih pun terus dilakukan untuk membantu warga.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, data tersebut merupakan akumulasi dari 1 Juni - 24 Agustus 2023. "(Warga terdampak kekeringan) tersebar di sejumlah kecamatan,’’ ujar Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Kabupaten Majalengka, Rezza Permana, Selasa (29/8/2023).
Adapun kecamatan yang terdampak kekeringan itu terdiri atas Kecamatan Panyingkiran, dengan jumlah warga terdampak 431 jiwa atau 250 KK, Kecamatan Kadipaten sebanyak 1.845 jiwa atau 516 KK dan Kecamatan Jatitujuh 1.801 jiwa atau 431 KK.
Selain yang sudah terdampak kekeringan di tiga kecamatan tersebut, ada juga 1.500 jiwa atau 500 KK di Kecamatan Bantarujeg yang terancam kekeringan. Pasalnya, sumber air bersih di daerah tersebut mulai menyusut pada musim kemarau ini.