REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan belum ada pembahasan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menyubsidi BBM jenis RON 92 atau Pertamax. Arya menyampaikan kebijakan tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan Kementerian ESDM.
"Kalau subsidi jangan tanya kita, itu sama ESDM. Kan kebijakan bukan kita, kebijakan tetap dari ESDM," ujar Arya di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
Arya mengatakan BUMN dalam hal ini PT Pertamina (Persero) hanya sebagai pelaksana yang akan menjalankan kebijakan dari pemerintah. Untuk itu, BUMN belum dapat mengambil keputusan apa pun terkait wacana tersebut.
"Bagi kita kan mana saja yang (ditentukan) pemerintah kita ikut aja, sebagai pelaksana. Jadi bukan di kita, ya, kebijakannya," ucap Arya.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mewacanakan untuk menyubsidi BBM jenis RON 92 atau Pertamax. Subsidi tersebut bertujuan mendorong masyarakat untuk beralih ke bahan bakar minyak (BBM) yang lebih ramah lingkungan. Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, pemberian subsidi untuk Pertamax sedang dalam pembahasan.
“Soal subsidi ke Pertamax termasuk yang sedang kita bahas,” kata Dadan saat ditemui di Bali, Kamis (24/8/2023).
Dadan menjelaskan, dengan penggunaan BBM yang memiliki oktan tinggi, maka akan menghasilkan pembakaran yang lebih rendah emisi. Dadan menambahkan, ESDM juga tengah membahas secara internal agar subsidi yang diberikan untuk BBM jenis Pertalite bisa dihapuskan dan dialokasikan untuk menyubsidi BBM yang memiliki RON lebih tinggi.
“Kita sedang bahas, sedang kita lihat secara teknis maupun regulasi secara dan secara keekonomian karena mungkin berbeda. Jadi nanti akan segera ada keterangan dari Pak Menteri (Menteri ESDM Arifin Tasrif), tapi kami masih bahas di internal,” ucap Dadan.
Namun, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan pemerintah belum akan memberikan subsidi untuk BBM jenis RON 92 atau Pertamax. Hal ini disampaikannya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/8/2023).
"Kan tidak ada subsidi Pertamax. Sudah dibilangin, Pertamax memang disubsidi? Tidak kan," ujar Arifin
Arifin juga membantah adanya wacana pemberian subsidi untuk Pertamax.
"Tidak ada wacana itu, yang karang-karang siapa?” kata Arifin.