Rabu 30 Aug 2023 21:12 WIB

Ekspedisi Rupiah Ekspedisi Rupiah BI Singgahi Lima Pulau di Aceh

Ekspedisi Rupiah Berdaulat itu akan berlangsung pada 9 September- 15 September 2023

Red: Friska Yolandha
Sejumlah personel TNI AL berdiri di haluan KRI Dorang yang digunakan untuk Ekspedisi Rupiah Berdaulat di dermaga kapal Lantamal IX/Ambon di Kota Ambon, Maluku, Rabu (12/10/2022). Bank Indonesia Provinsi Maluku berkerja sama dengan TNI AL menggelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke pulau-pulau yakni Pulau Gorom, Geser dan Pulau Banda untuk sosialisasi keamanan uang dan penukaran uang rupiah.
Foto: ANTARA/FB Anggoro
Sejumlah personel TNI AL berdiri di haluan KRI Dorang yang digunakan untuk Ekspedisi Rupiah Berdaulat di dermaga kapal Lantamal IX/Ambon di Kota Ambon, Maluku, Rabu (12/10/2022). Bank Indonesia Provinsi Maluku berkerja sama dengan TNI AL menggelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke pulau-pulau yakni Pulau Gorom, Geser dan Pulau Banda untuk sosialisasi keamanan uang dan penukaran uang rupiah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Aceh melakukan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 yang menyinggahi lima pulau di provinsi paling barat Indonesia itu, bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut. Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh Rony Widijarto, Rabu (30/8/2023), mengatakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini menyinggahi lima pulau di wilayah Tanah Rencong, meliputi Pulau Weh Sabang, Pulau Nasi dan Pulau Breueh di Aceh Besar, Pulau Banyak di Aceh Singikil, dan Pulau Simeulue.

“Ekspedisi Rupiah Berdaulat merupakan upaya BI memenuhi kebutuhan uang dalam jumlah cukup di wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T) bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut,” ujarnya di Banda Aceh.

Baca Juga

Ia mengatakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat itu akan berlangsung pada 9 - 15 September 2023, dan menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI). Kegiatan yang dilakukan dalam ekspedisi rupiah itu seperti layanan kas keliling sebagai upaya mempercepat proses penarikan uang lusuh dan ketersediaan rupiah.

Kemudian, pemantauan eksistensi rupiah dan perkembangan ekonomi wilayah terpencil, sekaligus sosialisasi dan edukasi cinta bangga dan paham rupiah.

“Juga pemberian sembako dan bantuan sosial (PSBI) yang bentuknya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di masing-masing pulau,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement