Jumat 01 Sep 2023 16:12 WIB

Polres Semarang Buru Para Pelaku Penganiayaan yang Berujung Tewasnya Siswa SMK

Korban diduga dikeroyok sekelompok pemuda berjumlah kurang lebih 10 orang.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Pengeroyokan (ilustrasi)
Foto: ngapak.com
Pengeroyokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Jajaran Satreskrim Polres Semarang, memburu para pelaku penganiayaan yang mengakibatkan seorang siswa SMK meninggal dunia saat mendapatkan pertolongan medis di rumah sakit.

Peristiwa penganiayaan oleh sekelompok orang ini terjadi di jalan penghubung Kecamatan Ampel-Simo, Kabupaten Boyolali, tepatnya di Desa/Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (31/8/2023) malam sekitar pukul 19.30 WIB.

Korban penganiayaan ini adalah AK (17) warga Desa Jetis, Kecamatan Kaliwungu dan tercatat mesih duduk di kelas XII salah satu SMK Negeri di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang.

Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra membenarkan jajarannya telah menindaklanjuti dan menangani tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan seorang korban meninggal dunia di Kecamatan Kaliwungu tersebut.

"Peristiwanya terjadi pada Kamis malam kemarin sekitar pukul 19.30 WIB dan saat ini sedang didalami oleh Satreskrim Polres Semarang dan Polsek Kaliwungu," jelasnya di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat (1/9/2023).

Hingga saat ini, lanjut Oka, jajarannya masih melakukan penyelidikan dan masih menghimpun keterangan dari sejumlah saksi di sekitar lokasi kejadian. "Hal ini untuk mengungkap siap saja yang terlibat dalam tindak penganiayaan ini," katanya.

Kapolsek Kaliwungu, Iptu Supanjar Edy menambahkan, Polsek Kaliwungu sudah berkoordinasi dengan pihak perangkat Desa Kaliwungu dan sejumlah warga masyarakat di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Berdasarkan keterangan Sugimin (62), salah seorang warga di TKP, pada saat kejadian di depan halaman rumahnya awalnya terdengar suara gaduh dari sekelompok pemuda yang berjumlah kurang lebih mencapai 10 orang.

Selang beberapa saat terdengar suara teriakan meminta pertolongan. Setelah Sugimin membuka pintu rumah, ia mendapati seorang remaja yang belakangan diketahui berinisial AK sudah tersungkur di halaman rumahnya.

Melihat itu, saksi melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kaliwungu. Sementara beberapa warga lain menghubungi petugas Puskesmas Kaliwungu untuk mengevakuasi korban AK di halaman rumah Sugimin.

Karena luka-lukanya cukup parah, pihak medis Puskesmas Kaliwungu yang tiba di lokasi segera membawa korban AK ke RS PKU Muhammadiyah Boyolali, untuk mendapatkan pertolongan medis yang lebih memadai.

"Namun baru beberapa jam dirawat di RS PKU Muhammadiyah, korban AK dinyatakan meninggal dunia akibat luka-luka sabetan senjata tajam di beberapa bagian tubuhnya," kata Supanjar.

Kapolres Semarang kembali menyampaikan, atas terjadinya peristiwa ini jajaran Polres Semarang mengimbau kepada para orang tua untuk ikut mengawasi putra-putrinya dengan baik saat mereka berada di lingkungan rumah.

Sebab selain pihak sekolahan, peran orang tua di luar jam belajar mengajar juga sangat penting. Pastikan anak tetap dalam pengawasan dan kontrol saat meninggalkan rumah maupun setelah jam sekolah. "Sehingga mereka tidak terjebak pada berbagai Kegiatan yang dapat meresahkan dan merugikan masyarakat yang lain," kata Oka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement