REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Harian DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumatra Barat (Sumbar), Firdaus mengatakan, kader PKB se-Provinsi Sumbar menyambut baik wacana duet capres Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan dengan Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Menurut Firdaus, bosnya di PKB tersebut sudah pantas menjadi cawapres. "Ini kabar baik. Ketum kami Gus Muhaimin adalah panglima santri, Nahdliyin murni dan selalu konsisten memperjuangkan NU," kata Firdaus kepada Republika.co.id di Kota Padang, Provinsi Sumbar, Jumat (1/9/2023).
Firdaus menyebut, masuknya nama Cak Imin menjadi cawapres sudah ditunggu-tunggu kader di seluruh Indonesia. Terakhir, kader PKB yang maju menjadi capres atau cawapres adalah ketika masih dipimpin KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Kala itu, Gusdur pada 1999, berhasil terpilih menjadi presiden ke-empat RI melalui pemilihan di DPR. Melalui Poros Tengah, Gus Dur mengalahkah Megawati Soekarnoputri lewat pemungutan suara di Parlemen.
Sejak saat itu, menurut Firdaus, tidak ada kader PKB yang berhasil maju baik menjadi capres maupun cawapres. Pada Pemilu 2004, Gus Dur tidak dapat maju lagi menjadi capres karena gagal tes kesehatan.
Pada Pemilu 2009, PKB yang sudah dipimpin Gus Muhaimin mendukung pasangan capres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono. Berikutnya Pilpres 2014, PKB mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Terbaru Pilpres 2019, PKB mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Harapan kami, semoga sejarah terulang kembali PKB dapat menjadi presiden/wakil presiden RI seperti masa Gus Dur dulu. Sekarang yang penting bagaimana Ketum PKB, Gus Muhaimin masuk kertas suara Pilpres (2024)," ucap Firdaus.