Senin 04 Sep 2023 09:44 WIB

Netanyahu Ingin Migran Eritrea yang Bentrok di Tel Aviv Dideportasi

Netanyahu memerintahkan untuk mengusir semua migran Afrika dari Israel.

Rep: Dwina Agustin / Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginginkan para migran Eritrea yang terlibat dalam bentrokan kekerasan di Tel Aviv segera dideportasi.
Foto: AP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginginkan para migran Eritrea yang terlibat dalam bentrokan kekerasan di Tel Aviv segera dideportasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginginkan para migran Eritrea yang terlibat dalam bentrokan kekerasan di Tel Aviv segera dideportasi. Dia telah memerintahkan untuk mengusir semua migran Afrika dari Israel.

“Kami menginginkan tindakan keras terhadap para perusuh, termasuk deportasi segera mereka yang ambil bagian,” kata Netanyahu dalam pertemuan khusus tingkat menteri yang diadakan untuk menangani dampak kekerasan tersebut, Ahad (3/9/2023).

Baca Juga

Netanyahu meminta agar para menteri menyampaikan kepadanya rencana untuk memberantas semua penyusup ilegal lainnya. Pernyataan tersebut muncul sehari setelah protes berdarah yang dilakukan oleh kelompok Eritrea di selatan Tel Aviv yang menyebabkan puluhan orang terluka. Pendukung dan penentang pemerintah Eritrea saling berhadapan dengan kayu konstruksi, potongan logam dan batu, pecahan jendela toko dan mobil polisi.

Polisi Israel dengan perlengkapan antihuru-hara menembakkan gas air mata, granat kejut, dan peluru tajam. Sementara petugas yang menunggang kuda berusaha mengendalikan para pengunjuk rasa.