Ahad 21 Sep 2025 08:37 WIB

Hanya Trump yang Bisa Tekan Netanyahu Hentikan Perang tapi tidak Dia Lakukan, Ada Apa?

Israel terus lakukan serangan intensif di Jalur Gaza.

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pertemuan di Gedung Putih, Washington, Selasa, 4 Februari 2025.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pertemuan di Gedung Putih, Washington, Selasa, 4 Februari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA— Sehubungan dengan dukungan Presiden AS Donald Trump yang tidak dapat dimengerti terhadap Benjamin Netanyahu, negosiasi tidak lagi dapat diandalkan untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza.

Oleh para analis, Netanyanyahu digambarkan telah menembak kepalanya sendiri setelah mencoba membunuh para negosiator di ibukota Qatar, Doha.

Baca Juga

Trump telah berulang kali menegaskan tidak mungkin mencapai kesepakatan tanpa mencapai apa pun kecuali kelanjutan perang yang telah memasuki tahap menghancurkan.

Sementara dirinya hanya berbicara tentang tahanan Israel dan menolak untuk membicarakan hal lain.

Bahkan pembicaraan tentang proposal tidak lagi bernilai karena tidak melampaui konsumsi politik atau hanya upaya untuk melarikan diri dari pertanyaan wartawan yang tidak pernah berhenti bertanya, kata Ibrahim Freihat, profesor konflik internasional di Institut Studi Pascasarjana Doha (DIGS).

Sementara itu, warga Israel melanjutkan protes pekanan mereka yang menuntut diakhirinya perang dan kembalinya para tahanan, sebuah protes yang tidak mempengaruhi posisi pemerintah Netanyahu, yang dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Posisi Trump tidak dapat dipahami

Satu-satunya orang yang dapat memaksa Netanyahu untuk menghentikan perang adalah Trump. Sementara Trump sendiri posisinya serba tidak dapat dipahami dan tidak dimengerti dalam kacamata politik.

“Dia menggertak seluruh dunia dan kemudian sama sekali menenerapkan standar ganda dalam memperlakukan Netanyahu dan Presiden Rusia Vladimir Putin,” kata Freihat, dikutip dari Aljazeera, Ahad (21/9/2025.

photo
Zionis dan Ekstremis di Kabinet Trump - (Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement