Senin 04 Sep 2023 23:22 WIB

Memperkokoh Nilai Kebangsaan Melalui Festival Berbasis Komunitas

Berbagai sanggar seni di sekitar Lembah Harau ikut mengisi beragam seni pertunjukan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pasa Harau Art & Culture Festival kembali digelar di Lembah Harau, Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Festival kebudayaan yang dikelola oleh komunitas Pasa Harau itu menyajikan berbagai seni pertunjukan tradisi, musik, dan kontemporer di tengah-tengah Lembah Harau.
Foto: Ronggo Astungkoro/Republika
Pasa Harau Art & Culture Festival kembali digelar di Lembah Harau, Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Festival kebudayaan yang dikelola oleh komunitas Pasa Harau itu menyajikan berbagai seni pertunjukan tradisi, musik, dan kontemporer di tengah-tengah Lembah Harau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasa Harau Art & Culture Festival kembali digelar di Lembah Harau, Limapuluh Kota, Sumatra Barat. Festival kebudayaan yang dikelola oleh komunitas Pasa Harau itu menyajikan berbagai seni pertunjukan tradisi, musik, dan kontemporer di tengah-tengah Lembah Harau.

"Sejak semula diinisiasi adalah festival dengan semangat gotong-royong, hampir semua komponen warga Harau terlibat dengan menyumbang tenaga, pemikiran, bahkan material untuk penyelenggaraan festival kebudayaan ini," ujar Direktur Festival Pasa Harau kelima, Rahmad Fauzan, Senin (4/9/2023).

Berbagai sanggar seni di sekitar Lembah Harau ikut mengisi beragam seni pertunjukan, termasuk atraksi silek lacah berupa pertunjukan silat dalam lumpur sawah, dan pacu jawi atau balapan sapi atau karapan sapi. Pasa Harau juga menghadirkan artis Khairat KDI dan musisi pop Minang, Ajo Buset.

Secara terpisah, Wali Nagari Harau, Syukriandi SHI, menjelaskan, Festival Pasa Harau kali ini didukung oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP),  Kementrian Pariwisata Ekonomi Kreatif, Yayasan Umar Kayam, Yayasan Bintang Kidul, dan Perkumpulan Masyarakat Peduli Media, dan berbagai sanggar-sanggar seni serta para pelaku seni budaya di Minangkabau.

"Kami berterimakasih kepada seluruh pendukung festival yang dengan penuh persaudaraan membimbing kami dalam penyelenggaraan festival ini." Ujar Syukriandi.

Dalam sambutannya, Direktur Sosialisasi dan Komunikasi BPIP, Agus Moh Najib, menyebutkan, nilai-nilai Pancasila terwujud dan lestari dalam kegiatan festival kebudayaan seperti Pasa Harau Art & Culture Festival.

Hampir setiap tahun, festival kebudayaan di Lembah Harau itu digelar dengan semangat kebersamaan, dan keterlibatan masyarakat. Festial berbasis warga ini salah satu festival di Indonesia yang semangatnya adalah pemberdayaan warga.

"Kami hanya menjadi fasilitator dan pendamping komunitas disini untuk pelestarian seni tradisi dan kebudayaan. Bahwa festival kebudayaan ini berimbas pada peningkatan ekonomi warga karena menjadi salah satu destinasi wisata, dan banyak orang yang hadir menyaksikan festival, itu akibat saja," kata Budhi Hermanto dari Yayasan Umar Kayam.

Sementara Bupati Limapuluh Kota, Syfaruddin DT Bandaro Rajo dalam sambutannya menyatakan, tradisi budaya Pasa Harau ini tak hanya merupakan acara lokal, tetapi juga pernah masuk dalam 100 calender of event secara nasional pada tahun 2025.

Dalam Festival Pasa Harau kali ini juga ada konten festival yang menarik berupa Science, Art, and Camp yang diikuti oleh sekitar 50 pelajar SMU di Kabupaten Limapuluh Kota, dimana sejumlah pelajar mengikuti kegiatan camping sambil belajar tentang science dan art.

Selain itu juga ada "Pojok Pancasila" dengan berbagai permainan yang menarik disertai hadiah beraneka rupa. Tercatat sedikitnya ada 300 anak-anak mengikuti permainan di stand Pojok Pancasila selama festival berlangsung.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement