REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Sebagian orang beranggapan bahwa tubuh perlu beristirahat total ketika sedang sakit, termasuk sakit ringan seperti pilek. Namun, ada pula orang-orang yang beranggapan bahwa olahraga bisa membantu proses penyembuhan saat terkena pilek. Mana yang lebih tepat?
Spesialis kedokteran olahraga dari Baltimore's Mercy Medical Center, Dr Jessalynn Adam MD, mengungkapkan bahwa tidak semua pilek itu sama. Oleh karena itu, anjuran untuk berolahraga ketika pilek akan sangat bergantung pada kondisi masing-masing individu.
Menurut Dr Adam, latihan fisik yang ringan bisa membantu meningkatkan sistem imun. Akan tetapi, belum ada studi yang menunjukkan bahwa olahraga yang dilakukan saat seseorang sedang pilek bisa memperpendek durasi berlangsungnya pilek tersebut.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Dr Navya Mysore MD. Menurut Dr Mysore, gerakan yang ringan bisa membantu meningkatkan sistem imun. Akan tetapi, manfaat ini akan dipengaruhi oleh tingkat keparahan sakit yang diderita oleh tiap individu.
Saat sakit, Dr Mysore mengatakan sebagian besar energi di dalam tubuh akan digunakan untuk melawan kuman penyebab penyakit. Meski begitu, tidak ada aturan pasti yang menyatakan bahwa orang-orang sama sekali tidak boleh berolahraga ketika sakit.
Berkaitan dengan hal ini, spesialis penyakit menular Amesh Adalja MD mengungkapkan bahwa olahraga dapat melepas hormon-hormon yang bisa membuat orang-orang merasa lebih baik, meski sedang pilek. Akan tetapi, melakukan olahraga yang terlalu berat saat sedang pilek bisa memperburuk penyakit.
"Olahraga terlalu keras saat sakit bisa membuat tubuh lebih sulit melawan infeksi dan membuat Anda membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh," tambah spesialis kedokteran olahraga Kenton Fibel MD, seperti dilansir Women's Health pada Selasa (5/9/2023).
Oleh karena itu, orang-orang yang sedang sakit sebaiknya tidak memaksakan diri untuk berolahraga. Pahami kondisi tubuh sendiri dan lakukan olahraga yang ringan dan tidak membebani tubuh.
Untuk menakar bisa atau tidaknya seseorang berolahraga saat sedang sakit pilek, Dr Adam merekomendasikan penggunaan "aturan leher". Bila gejala pilek yang muncul hanya mempengaruhi area di atas leher, maka orang yang sedang pilek relatif aman untuk berolahraga. Namun bila gejala pilek yang muncul telah mempengaruhi bagian tubuh di bawah leher, maka olahraga sebaiknya tidak dilakukan.
Berdasarkan aturan ini, Dr Adam mengungkapkan bahwa orang yang sedang pilek boleh berolahraga bila hanya mengalami tiga gejala. Ketiga gejala tersebut adalah hidung beringus, hidung tersumbat, dan nyeri tenggorokan.
Dr Adam juga merekomendasikan pemilihan jenis olahraga yang ringan, seperti latihan kardio ringan. Selama sakit, Dr Adam menilai latihan kekuatan sebaiknya dihindari karena dapat membuat penderita pilek justru merasa kelelahan.
Beberapa jenis olahraga yang dianjurkan oleh Dr Adam ketika sedang pilek adalah joging ringan, bersepeda statis, dan latihan ketahanan ringan. Dr Adam juga merekomendasikan berjalan kaki santai di bawah paparan sinar matahari.
Meski tampak sederhana, berjalan kaki santai di bawah paparan sinar matahari bisa memperlancar peredaran darah sekaligus memungkinkan penderita pilek mendapatkan vitamin D dari paparan sinar matahari. Vitamin D bisa membantu memperkuat sistem imun sekaligus menunjang penyembuhan. "(Saat sakit) bukan waktu yang tepat untuk melakukan rutinitas olahraga yang intens. Tubuh Anda masih berjuang melawan penyakit menular," ujar Dr Adam.