Selasa 05 Sep 2023 21:38 WIB

Dorong Kemandirian Ekonomi, Relawan Mak Ganjar Sumbar Ajak Kaum Kuasai Teknik Merajut

Ia berharap nantinya mak-mak di daerah itu mampu berkreasi sedemikian rupa.

Kaum ibu di Jalan Sapek Raya Kampung Jambak, Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumbar berkarya lewat pelatihan merajut.
Foto: Dok. Web
Kaum ibu di Jalan Sapek Raya Kampung Jambak, Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumbar berkarya lewat pelatihan merajut.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kelomopok relwan Mak Ganjar Sumatra Barat (Sumbar) berupaya untuk terus menghadirkan manfaat di setiap kegiatannya, terutama bagi kaum perempuan atau ibu-ibu. Seperti dinukil dari Kantor Berita Antara, Selasa (5/9/2023), akhir pekan kemarin, mereka mengajak kaum ibu di Jalan Sapek Raya Kampung Jambak, Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumbar untuk berkarya lewat pelatihan merajut. 

Koordinator Wilayah (Korwil) Mak Ganjar Sumbar Ulfa Yulida mengatakan, pelatihan ini sebagai bentuk komitmen pihaknya dalam mendorong pemberdayaan peran perempuan di bidang ekonomi. 

Baca Juga

"Alhamdulillah kami pilih kegiatan merajut ini bisa kreasinya nanti bentuk tas, tapi hari ini kami pilih gantungan kunci untuk mempersingkat waktu," ujar Ulfa, seperti dilansir pada Selasa (5/9/2023). 

Di samping bernilai ekonomis, kata Ulfa, banyak manfaat lain yang bisa diperoleh saat mengisi waktu luang dengan kegiatan merajut. Di antaranya yaitu dapat menghilangkan stress, melatih otot, mengembangkan kognitif otak, serta dapat meningkatkan kepercayaan diri. 

"Karena dengan merajut kami bisa dapat mencari inspirasi-inspirasi, baru nanti hasil rajutannya bisa buat diri sendiri, kita kasih, ataupun bisa juga untuk menjadi produk industry home untuk meningkatkan UMKM dan pemberdayaan wanita," ucap Ulfa. 

Ulfa berharap nantinya mak-mak di daerah itu mampu berkreasi sedemikian rupa agar meningkatkan produksi dari hasil karyanya berupa rajutan tas, gantungan kunci, tempat tisu dan lain sebagainya. 

Nantinya karya ini akan diperjualbelikan di toko souvenir atau toko oleh-oleh agar pangsa pasarnya makin meluas. Selain itu, hasil rajutan yang bagus nantinya juga akan berpengaruh pada minat masyarakat pada produk rajutan. 

Ulfa pun kemudian mencontohkan produk rajutan gantungan kunci yang bisa dimulai dengan modal murah namun menghasilkan untung meriah. 

"Contohnya gantungan kunci, modalnya satu benang kaos segulung itu 30.000, satu jarum 15.000. Satu gulung (benang) itu bisa menghasilkan 8 gantungan kunci yang bisa dijual seharga 10.000 berarti total 80.000," jelas Ulfa. 

Dengan demikian, mak-mak dapat mengisi waktu luangnya dengan lebih produktif lagi karena bisa meraup pundi-pundi rupiah lewat kegiatan merajut. 

"Lebih mandiri, lebih kreatif. Jadi mak-maknya di saat waktu luang lebih bisa memanfaatkan dengan yang produktif. Contohnya dengan merajut ini, kreasi dalam bentuk tas, gantungan, kunci, souvenir, yang jelas ini sangat menginspirasi sekali," kata Ulfa. 

Kebermanfaatan kegiatan itu juga diungkapkan oleh salah seorang peserta bernama Atun. Perempuan berusia 52 tahun itu mengucapkan terima kasih kepada Mak Ganjar yang telah menghelat pelatihan tersebut. 

"Kami sangat berterima kasih sekali dengan adanya pelatihan ini. Semoga bisa berkembang di kami, di masyarakat ini bisa menambah income, mata pencaharian tambahan juga buat ibu-ibu di sini. Kami support sekali mudah-mudahan Pak Ganjar duduk (jadi presiden)," kata Atun.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement