REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam gelaran ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) mengajak negara-negara ASEAN untuk bekerja sama membangun smart grid. Jaringan interkoneksi listrik ini sejalan dengan target ASEAN untuk membangun ASEAN Super Grid.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan untuk bisa membangun interkoneksi sistem kelistrikan, perlu langkah bersama negara kawasan. PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling smartgrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations.
“Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi episentrum energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand di Jawa. Kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Membangkitkan kawasan, memunculkan episentrum ekonomi baru," ungkap Darmawan di depan Presiden Joko Widodo dan delegasi ASEAN, Selasa (5/9/2023).
Sementara untuk ASEAN Power Grid, PLN telah sepakat dengan dua perusahaan listrik asal Malaysia, Sabah Electricity Sdn Bhd untuk mengembangkan interkoneksi Kalimantan-Sabah dan Tenaga Nasional Berhad untuk mengembangkan interkoneksi Sumatera-Semenanjung Malaysia melalui penandatanganan MoU pada acara ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) ke-41 dan ASEAN Energy Business Forum (AEBF) di Bali 25 Agustus lalu.
“Kami yakin, mimpi besar ASEAN Power Grid ini dapat membawa kesejahteraan bagi negara-negara Asia Tenggara. Impian ini tentunya dapat dicapai melalui kolaborasi,” ucap Darmawan.