REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir tidak habis dibicarakan oleh berbagai pihak untuk maju menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi capres Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul menilai, kedua sosok tersebut memiliki peluang besar.

Hal ini lantaran Erick mampu menutup kelemahan yang dimiliki oleh capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut. "Duet Prabowo Subianto dengan Erick Thohir ini sangat potensial terjadi. Bahkan saya kira Erick Thohir ini bisa menjadi pendobrak celah lemah di Prabowo," kata Adib saat dihubungi di Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Menurut Adib, Erick mampu menutup kelemahan yang dimiliki oleh Prabowo dalam sisi elektabilitas. Eks Presiden Inter Milan tersebut mampu menarik berbagai dukungan dari banyak kalangan masyarakat. Termasuk dari kalangan para pendukung Presiden Jokowi. 

Hal itu Erick adalah pemimpin andalan dan kepercayaan dari Presiden Jokowi di pemerintahan. Hal itu karena Erick selalu memberikan keberhasilan terhadap setiap penugasan yang diberikan oleh orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Terbaru, Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah tersebut berhasil mengajak negara di Asia Tenggara dan Indo-Pasifik untuk bersama-sama meningkatkan kolaborasi dalam menghadapi situasi dan tantangan ekonomi global. Tentu pencapaian itu dipuji oleh Presiden Jokowi.

"Erick Thohir ini orang yang bisa kerja, dan sudah banyak publik yang melihat kerjanya. Untuk itu ia disebut tokoh profesional dan kerap dipuji oleh Presiden Jokowo," ujar Adib.

Atas keberhasilan tersebut, menurut Adib, Erick mampu menjadi pendobrak elektabilitas dari Prabowo pada Pilpres 2024. Apalagi dalam berbagai hasil survei, anggota Kehormatan Banser NU tersebut mampu bertengger di posisi teratas sebagai cawapres.

"Saya katakan cawapres ini posisinya bisa ngunci, bisa mendongkrak kemenangan, dan Erick Thohir mampu dalam hal tersebut," kata Adib.

Ikuti Whatsapp Channel Republika