REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto menyatakan sebanyak lima kecamatan dari 15 kecamatan yang ada di Kota Makassar mengalami krisis air bersih sebagai dampak dari musim kemarau panjang.
"Kami telah melakukan rapat koordinasi penanggulangan krisis air dan meminta pihak BPBD membuat SK terkait Makassar tanggap darurat kekeringan," kata Ramdhan Pomanto di Makassar, Rabu (6/(/2023).
Kebijakan tersebut ditempuh menyusul sejumlah wilayah mengalami krisis air bersih khususnya di lima kecamatan di Kota Makassar. Kelima kecamatan tersebut yakni Kecamatan Ujung Tanah, Tallo, Biringkanaya, Tamalanrea dan sebagian Kecamatan Panakkukang.
Kebijakan jangka pendek untuk mengatasi krisis air bersih, lanjut Dhany sapaan wali kota, PDAM Makassar bersama Dinas Pemadam Kebakaran, BPBD, camat dan lurah untuk mendistribusikan air bersih ke wilayah yang terkena dampak kekeringan.
Hal itu dibenarkan Saskia salah seorang warga Lantebung, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar."Secara bergiliran warga di masing-masing RT/RW mendapatkan air bersih dari mobil tangki PDAM. Itu pun dibatasi jumlah jerigen agar semua warga mendapat air bersih," katanya.
Dian mengatakan, jika membeli air sendiri dari pedagang yang membawa puluhan jerigen, sedikitnya dibutuhkan dana Rp 25 ribu per hari untuk memenuhi kebutuhan mandi, masak dan konsumsi air bersih.