Kamis 07 Sep 2023 09:16 WIB

Khofifah Pastikan Stok Beras di Jatim Aman dan Cukup

Stok beras yang dimiliki Bulog Jatim saat ini mencapai 350 ribu ton.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Foto: dokpri
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Stok beras di Jawa Timur (Jatim) dipastikan aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini diungkapkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau Gudang Bulog di kawasan Banjar Kemantren, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Rabu (6/9/2023). 

Menurut Khofifah, stok beras yang dimiliki Bulog Jatim saat ini mencapai 350 ribu ton. Jika distribusi dilakukan secara reguler, beras tersebut cukup sampai Desember 2023. "Pada dasarnya stok beras di Jatim sangat cukup. Bahkan, Bulog Jatim saat ini masih terus mengirim beras ke Kanwil Bulog lainnya yang ada Kalimantan, Maluku, Papua dan Sulawesi," kata Khofifah.

Di sisi lain, Khofifah tidak menampik saat ini harga gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) sedang mengalami kenaikan. Oleh karena itu, produk akhir berupa beras di konsumen juga  mengalami kenaikan.

Sebagai langkah strategis untuk menangani masalah harga beras ini, Bulog akan menyalurkan bantuan pangan beras kepada 3,4 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang ada di Jatim. Itu artinya setiap keluarga mendapatkan 10 kilogram (kg) beras per bulan selama tiga bulan sampai Desember.

"Dan semua stok Bulog Jatim tadi saya tanya Pak Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Jatim untuk transportasi pengiriman juga sudah selesai sehingga sudah siap untuk dikirim,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Republika

Sebagai gerakan yang simultan dalam menangani melambungnya harga beras, Khofifah mengajak bupati, wali kota, dunia usaha, dunia industri, dunia kerja (Dudika) ataupun private sector untuk bersama-sama melakukan operasi pasar murah khusus beras. Langkah ini bertujuan guna memberikan penetrasi pasar.

Di samping itu, dia juga meminta agar operasi pasar murah dapat lebih dimaksimalkan termasuk distribusi  ke pedagang-pedagang di pasar. Terlebih, Pemprov Jatim juga akan melakukan operasi  pasar murah mulai September.

Oleh karena itu, dia meminta bupati, wali kota, dudika dan private sector juga bisa melakukan hal yang sama. Menurut Khofifah, upaya memperluas operasi pasar murah ini penting sebagai cara penetrasi pasar secara lebih komprehensif oleh seluruh elemen. Bukan hanya Bulog dan Pemprov, melainkan juga pemkab, pemkot, ataupun private sector. 

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Jatim, Ermin Tora mengatakan, saat ini stok beras di Bulog Jatim tersedia 200 ribu ton. Kemudian masih ada lagi tambahan lebih sekitar 150 ribu ton sehingga saat ini totalnya 350 ribu ton.

Menurut dia, stok 350 ribu ton sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan yang ada di Jatim. "Termasuk kami juga nanti akan membantu untuk Bulog yang ada di luar Jawa Timur, yakni di Pulau Kalimantan, Maluku, Papua, dan Sulawesi,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement