REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Ratusan siswa dan guru SD Muhammadiyah 7 Bandung, juga sejumlah orang tua siswa, melaksanakan sholat Istisqa, Kamis (7/9/2023). Kegiatan ibadah ini sebagai bentuk ikhtiar meminta kepada Allah diturunkannya hujan.
Sholat Istisqa itu dilaksanakan di kompleks perguruan Muhammadiyah, Antapani, Kota Bandung. Sholat Istisqa dilakukan di tengah kondisi musim kemarau. “Dengan mendengarkan aminnya anak-anak yang masih suci, mengaminkan doa, agar Allah menurunkan hujan,” ujar Wakil Kepala SD Muhammadiyah 7 Bandung Bidang Kesiswaan Yaser Arafat.
Kondisi musim kemarau tahun ini mengakibatkan kekeringan di sejumlah daerah dan warga kesulitan air bersih. Akibat kekeringan atau kekurangan pasokan air, lahan pertanian di beberapa daerah gagal panen. Dengan sholat Istisqa ini, Yaser mengatakan, diharapkan hujan dapat turun kembali.
Yaser mengatakan, sholat Istisqa ini diikuti ratusan siswa dari kelas 1 sampai kelas 6. Ini juga dilakukan untuk mengenalkan kepada para siswa ihwal sholat untuk memohon diturunkannya hujan. “Kami mengedukasi anak-anak kami, dari kelas satu sampai kelas enam, untuk melaksanakan sholat Istisqa,” ujarnya.
Ada juga kegiatan edukasi lainnya yang dilakukan pihak sekolah, yaitu mengajak siswa mengurangi sampah. Yaser mengatakan, para siswa diminta membawa tempat makanan dan minuman sendiri, sehingga dapat mengurangi sampah. Selain itu, siswa juga diajak meminimalkan penggunaan kantong plastik.
“Kita juga dorong siswa meminimalisasi sampah dengan gerakan membawa tumbler dan misting. Gerakan mendorong pemakaian goodie bag,” ujarnya.
Kota Bandung dalam kondisi darurat sampah imbas kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat. Pengangkutan sampah ke TPA terkendala, sehingga terjadi penumpukan sampah di sejumlah tempat pembuangan sementara (TPS) wilayah Kota Bandung.