REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klub-klub yang gagal lolos ke kompetisi UEFA akan menerima bagian pendapatan yang lebih besar dari badan sepak bola Eropa itu mulai musim depan di bawah model distribusi baru yang diumumkan pada Rabu (6/9/2023).
UEFA dan Asosiasi Klub Eropa (ECA) menandatangani perjanjian kerja sama yang diperbarui hingga 2030 yang akan "meningkatkan stabilitas jangka panjang dan pertumbuhan berkelanjutan dalam sepak bola klub Eropa", kata badan pengatur sepak bola Eropa ini dalam sebuah pernyataan.
Perubahan ini akan berlaku efektif mulai awal musim 2024-25, bertepatan dengan format baru di Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Eropa UEFA.
Di bawah model baru untuk siklus 2024-2027, 7 persen dari pendapatan yang diperoleh UEFA dari tiga kompetisi akan didistribusikan kepada klub yang tidak berkompetisi di dalamnya, naik dari 4 persen.
Asosiasi Liga Eropa, yang mewakili liga-liga sepak bola profesional di Eropa, mengatakan bahwa perubahan tersebut akan menghasilkan 308 juta euro ($330,02 juta) yang akan dibagikan kepada klub-klub yang tidak ikut serta, naik dari 175 juta euro saat ini.
"Pengumuman hari ini ... akan membantu semua klub di seluruh Eropa untuk menjaga daya saing mereka di dalam dan di luar lapangan sambil tetap berinvestasi dalam pengembangan pemain muda dan bakat," katanya dalam sebuah pernyataan.
UEFA mengatakan rincian lebih lanjut dari sistem baru ini akan diumumkan di kemudian hari.