Jumat 08 Sep 2023 04:50 WIB

Sekjen PBB Berharap G20 Hasilkan Reformasi Sistem Keuangan Global

Negara-negara berkembang membutuhkan akses terhadap pendanaan lunak jangka panjang.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara kepada media saat konferensi pers di sela-sela KTT ASEAN di Jakarta, Indonesia, Kamis, 7 September 2023.
Foto: AP Photo/Dita Alangkara
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara kepada media saat konferensi pers di sela-sela KTT ASEAN di Jakarta, Indonesia, Kamis, 7 September 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan ia yakin India akan memastikan kesenjangan geopolitik dapat diatasi. Ia mengatakan hasil pertemuan G20 di New Delhi dapat memberikan hasil.

"Tentu saja, ada beberapa pertanyaan yang bagi saya sangat penting. Salah satunya adalah memiliki pesan yang jelas mengenai tiga bentuk arsitektur keuangan internasional agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan dunia saat ini," kata Guterres menjawab pertanyaan tentang presidensi India di G20 tahun, Kamis (7/9/2023).

Baca Juga

Dalam konferensi pers di Pertemuan Puncak ASEAN di Jakarta, Guterres juga mengatakan penting menciptakan kondisi bantuan yang mendalam dan akses terhadap pendanaan lunak jangka panjang. Langkah ini memungkinkan negara-negara berkembang dapat mengatasi dampak Covid-19 dan perang di Ukraina.

"Dan banyak situasi lain yang membuat banyak negara berkembang berada di ambang kesulitan, kesusahan, dan situasi di mana mereka tidak memiliki ruang fiskal," katanya.

Dalam kesempatan ini Guterres mengatakan ia berharap dapat melihat bagaimana negara-negara berkembang dan negara-negara maju yang berkumpul dalam G20. Sebagai upaya mencapai pendekatan yang bersatu dalam meningkatkan ambisi mengurangi emisi efek rumah kaca.

"Karena kita menghadapi situasi iklim yang sangat buruk dan kemudian dengan sabar memberikan keadilan untuk menyediakan sumber daya yang dibutuhkan negara-negara berkembang untuk aksi iklim dalam adaptasi dan mitigasi," katanya.

Mengenai masuknya Uni Afrika di G20, Guterres menjawab PBB memiliki kemitraan yang sangat solid dengan Uni Afrika. Afrika memiliki masalah serius dalam hal representasi di lembaga-lembaga internasional saat ini.

"Ketika lembaga-lembaga tersebut didirikan, benua Afrika dan beberapa negara merdeka, sebagian besar negara tersebut masih berada di bawah rezim kolonial," katannya.

"Maka Afrika adalah korban ganda dari kolonialisme, dari kolonialisme itu sendiri dan kemudian fakta bahwa ketika PBB didirikan, sistem Bretton Woods juga didirikan. Negara-negara Afrika tidak ada di sana," tambahnya.

Jadi itulah, katanya mengapa ia sangat mendukung kehadiran negara Afrika, setidaknya sebagai anggota tetap Dewan Keamanan. Menurutnya sangat penting untuk mereformasi sistem Bretton Woods agar Afrika memiliki partisipasi yang lebih kuat.

"Dan tentu saja, saya akan sangat senang melihat Uni Afrika sebagai anggota G 20," kata Guterres.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement