REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengambil sejumlah langkah antisipatif sebagai respon dari masih terjadinya fenomena El Nino moderat dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif yang diprediksi oleh BMKG akan berlangsung hingga akhir 2023.
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah mengimbau kepada masyarakat untuk waspada pada kondisi sekitar tempat tinggal atau lingkungan untuk mencegah terjadinya bencana yang dapat muncul di musim kemarau, seperti kebakaran hingga kekeringan.
"Jangan buang barang sembarangan apalagi yang memicu terjadinya kebakaran, seperti puntung rokok atau kertas terbakar ke rumput kering. Apalagi membakar sampah, karena akan berbahaya," kata Arief usai rapat paripurna di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (7/9/2023).
Arief menerangkan, selain wilayah permukiman, ruang terbuka, fasilitas publik di Kota Tangerang menjadi lokasi yang rawan terjadinya kebakaran dan tentunya perlu mendapatkan pengawasan. Semua wilayah harus diwaspadai, agar tidak berakibat kebakaran.
"Makanya kita harus lebih peduli dengan kondisi lingkungan," ujarnya.
Lebih lanjut Arief menambahkan, dampak lain yang muncul dari kemarau yang tengah terjadi adalah naiknya harga kebutuhan pokok masyarakat seperti beras. Kendati demikian, Pemkot Tangerang telah bekerja sama dengan Bulog untuk ketersediaan stok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) di sejumlah titik di Kota Tangerang.
"Bisa diakses di sosial media Pemkot Tangerang untuk bisa membeli beras di lokasi yang telah ditentukan dengan harga Bulog," katanya.