REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Aliran air di 15 rumah di Kampung Nagrog, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor diduga tercemar bahan bakar minyak (BBM). Warga pun diminta memasak di luar rumah untuk menghindari terjadinya kebakaran. Pasalnya, air di dapur juga turut tercemar BBM.
Camat Gunung Sindur Dace Hatomi, mengatakan, sekitar 70 meter dari rumah warga memang ada SPBU milik Pertamina. Air sumur di rumah warga saat ini berwarna biru seperti BBM, dan mudah tersulut api.
"Saya coba buka keran, saya tuang di cangkir plastik, memang bensin. Dicoba ke motor yang dikosongkan (tangkinya), dan nyala," kata Dace kepada wartawan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/9/2023).
Alhasil, Dace mengimbau ke warga terdampak untuk berhati-hati dengan dampak adanya cairan bensin di kamar mandi dan dapur. Warga diingatkan untuk memasak atau menyalakan api jauh dari dapur dan sekitarnya.
"Kepada warga diminta untuk tidsk melakukan masak atau menyalakan api di dapur dan sekitarnya. Untuk masak saya imbau dilakukan di depan rumah atau luar yang jauh dari kamar mandi dan dapur," ucap Dace.
Menurut Dace, beberapa tahun lalu warga juga sempat mengeluhkan hal yang sama. Namun, setelah dilakukan uji laboratorium, menurut pihak SPBU air tersebut masih berbentuk air bening, namun tetap berbau.
Sehingga, kata Dace, waktu itu tidak ada tindakan yang dilakuman dan warga tidak ada komplain. Hanya saja, untuk keperluan air minum warga harus beli air bersih. "Mungkin saat ini sedang kemarau panjang, kejadian tak terduga," ucapnya.
Diberitakan air sumur warga di Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor diduga tercemar BBM. Saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menunggu hasil asesmen dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor untuk menentukan langkah dan solusi ke depannya.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @gunungsindurbogor, air yang keluar dari keran di rumah warga berwarna biru seperti BBM. Bahkan, air tersebut mudah menyala apabila terkena api.