Ahad 10 Sep 2023 17:11 WIB

Saingi ChatGPT dan Google Bard, Ini Dia Chatbot Baru dari Cina

Pemerintah China tetap memberlakukan kontrol ketat pada aktivitas berbagi informasi.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Natalia Endah Hapsari
Perusahaan teknologi multinasional asal Cina, Baidu, resmi memperkenalkan layanan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama Ernie Bot.
Foto: UNM
Perusahaan teknologi multinasional asal Cina, Baidu, resmi memperkenalkan layanan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama Ernie Bot.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan teknologi multinasional asal Cina, Baidu, resmi memperkenalkan layanan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama Ernie Bot. Chatbot ini digadang akan menjadi pesaing bagi layanan chatbot berbasis AI serupa lainnya, seperti ChatGPT dan Google Brad.

Ernie Bot diperkenalkan tidak lama setelah pemerintah Cina memberikan kebebasan bagi pengembang lokal untuk bersaing secara kompetitif di tingkat internasional. Akan tetapi, Pemerintah Cina juga tetap memiliki andil untuk memberlakukan kontrol yang ketat terhadap aktivitas berbagi informasi.

Baca Juga

Layanan Ernie Bot sudah bisa diakses sejak 31 Agustus 2023. Melalui Ernie Bot, pengguna bisa menggunakan beragam fitur berbasis AI dalam empat kategori, yaitu understanding, generation, reasoning, dan memory.

Ernie Bot akan bekerja selayaknya platform generatif berbasis AI lain, seperti ChatGPT. Selain itu, Ernie Bot juga akan sangat bergantung pada jumlah data yang mereka dapatkan melalui interaksi publik.

Yang sedikit membedakan Ernie Bot dari layanan chatbot berbasis AI lain adalah aturan yang diatur oleh Pemerintah Cina. Berdasarkan aturan yang berlaku, semua aplikasi AI  generatif di Cina harus mematuhi nilai-nilai dasar dari sosialisme serta mengutamakan keamanan negara.

Sebagai contoh, Ernie Bot akan dengan mudah menjawab beragam pertanyaan yang bersifat umum seperti "Apa nama ibu kota Cina?". Akan tetapi, Ernie Bot tidak akan memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang sensitif, seperti pertanyaan seputar aksi protes Tiananmen Square pada 1989.

Seperti dilansir Mashable, AFP juga sempat mencoba mengajukan pertanyaan yang sensitif seputar kedaulatan Taiwan. Ernie Bot lalu memberikan jawaban yang mengindikasikan bahwa Taiwan secara keseluruhan merupakan bagian dari Cina. Lalu, Ernie Bot menggiring percakapan agar beralih ke topik lain.

Berdasarkan pengamatan, Ernie Bot tampak seperti pesaing bagi ChatGPT. Akan tetapi, hasil atau respons yang diberikan ERNIE Bot bisa memuat unsur pro Cina yang agresif.

Selain itu, layanan chatbot dari Ernie Bot hanya akan tersedia di Cina saja. Belum diketahui apakah layanan chatbot berbasis AI ini akan dirilis untuk pengguna internasional atau tidak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement