Sabtu 09 Sep 2023 17:48 WIB

Enam Wasiat Terakhir Rasulullah sebelum Wafat

Sebelum wafat Rasulullah meninggalkan enam wasiat.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Rasulullah SAW. Ilustrasi
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rasulullah saw meminta izin kepada istri-istrinya untuk dirawat di rumah Aisyah ketika sakit beliau semakin parah. Rasulullah juga meninggalkan beberapa wasit kepada para sahabatnya dan umat Muslim, saat sakitnya semakin keras.

Dikutip dari buku Sirah Nabawiyah karya Dr Ali Muhammad Ash-Shalabi, Rasulullah meninggalkan enam wasiat kepada umatnya sebelum hari kematiannya tiba. Berikut ini, wasiat-wasiat Rasulullah kepada umatnya:

Baca Juga

Pertama, Wasiat kepada kaum Anshar

Abbas melewati sekelompok orang dari kaum Anshar yang tengah menangis tatkala mengetahui sakit Nabi saw semakin bertambah parah, Abu Bakar bertanya, 'Kenapa kalian menangis?' mereka menjawab, 'Kami mengingat hari-hari pertemuan kami dengan Rasulullah.' Abbas kemudian menemui Rasulullah saw dan memberitahukan apa yang dia dapati kepada Rasulullah. Kemudian beliau diperban dengan kain hitam, lalu beliau keluar dan naik mimbar, dan itulah saat terakhir beliau naik mimbar.

beliau kemudian memuji Allah swt lalu bersabda, “Aku wasiatkan kaum Anshar kepada kalian (kaum Muhajirin) karena mereka adalah tempat penyimpanan rahasiaku dan barang berhargaku. Mereka telah menuntaskan tugas mereka dan saat ini yang tersisa adalah hak mereka, karena itu terimalah kebaikan mereka dan maafkanlah keburukan mereka.”

Hadits ini menjelaskan tentang tingginya kecintaan kaum Anshar terhadap Rasulullah. Mereka menangisi musibah yang menimpa Nabi dan terhalangnya mereka dari bermajelis dengan beliau.

Dua, Perintah untuk mengusir orang-orang musyrik dari jazirah Arab dan memperbolehkan utusan untuk tinggal di dalamnya

Sakit yang diderita Nabi kian bertambah parah, hingga dalam sehari beliau mengalami pingsan beberapa kali, meski seperti itu beliau ingin meninggalkan dunia dengan tenang terhadap tanggung jawab umat beliau agar nantinya tidak tersesat setelah beliau meninggal. Rasulullah ingin menuliskan wasiat secara rinci agar mereka sepakati dan tidak mereka sengketakan.

Karena para sahabat berselisih di dekat beliau maka beliau tidak jadi menuliskan wasiat tersebut, setelah itu beliau menyampaikan tiga wasiat, perawi menyampaikan dua di antaranya, usirlah oleh kalian orang-orang musyrik itu dari jazirah Arab dan izinkan utusan (tetap tinggal) seperti lamanya Rasulullah memberi mereka izin.

Tiga, Larangan menjadikan kuburannya sebagai masjid

Di antara ungkapan terakhir Rasulullah adalah, "Allah melaknat Yahudi dan Nasrani, mereka menjadikan makam para Nabi sebagai masjid, tidak akan kekal dua agama di Arab,”

Empat, Berbaik sangka kepada Allah

Jabir berkata, "Aku mendengar Rasulullah berkata pada tiga hari sebelum kewafatannya: “Berbaik sangkalah kalian kepada Allah'.”

Lima, Wasiat menegakkan shalat dan menjaga budak

Anas bin Malik as berkata, "Saat sakaratul maut, Rasulullah mewasiatkan, jagalah shalat dan budak kalian, hingga nyawa beliau sudah sampai dada dan lisan beliau tidak bisa mengucapkannya."

Enam, Tidak ada lagi berita-berita gembira kenabian kecuali mimpi

Abdullah bin Abbas berkata, "Rasulullah membuka tirai sementara beliau sedang dibalut perban saat sakit yang membawa pada kematiannya, beliau bersabda, 'Ya Allah aku telah menyampaikan tiga kali sesungguhnya tidaklah ada lagi kabar gembira kenabian kecuali hanya mimpi baik yang dilihat oleh seorang hamba yang shaleh, atau yang diperlihatkan kepadanya. Ingat aku dilarang untuk membaca Alqur'an saat ruku dan sujud. Saat rukuk agungkanlah Rabb, dan saat sujud bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, karena doa kalian benar-benar akan dikabulkan'.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement