Sabtu 09 Sep 2023 21:36 WIB

Satgas Pengawasan dan Monitoring BBM Perkuat Sinergi, Jaga Distribusi BBM Subsidi

Hal ini bertujuan untuk menjaga pendistribusian BBM berjalan dengan baik.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pengendara sepeda motor mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina Riau, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pengendara sepeda motor mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina Riau, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Tim Pengawasan dan Monitoring Bahan Bakar Minyak (BBM) memperkuat sinergi dengan berbagai pihak. Hal ini bertujuan untuk menjaga pendistribusian BBM berjalan dengan baik hingga akhir tahun 2023, khususnya Jenis BBM Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP). 

Ditemui di kantor Pertamina Patra Niaga Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (8/9/23), Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Penegakan Hukum Sektor Hilir Migas dan Penanganan Radikalisme selaku Ketua Tim Satgas BJP (P) Hendriarto mengapresiasi para pihak yang memberikan atensi dalam memastikan BBM subsidi tepat sasaran.

Baca Juga

Hendriarto menambahkan, melalui pemantauan yang dilaksanakan Satgas di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Palembang dan Ogan Ilir pada Kamis (7/9/2023), sudah banyak perbaikan yang dilakukan oleh Badan Usaha. 

"Hal ini membuktikan adanya upaya riil dalam menjamin ketersedian kuota BBM sampai dengan akhir tahun 2023," kata Hendriarto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/9/2023).

Lebih lanjut, ia menegaskan perlunya dilakukan pengawasan dan monitoring lebih mendalam, dengan berkolaborasi bersama Aparat Penegak Hukum (APH) wilayah setempat, terlebih jika ada dugaan penyelewengan BBM subsidi. Dengan adanya pemantauan ke lapangan, diharapkan ada perbaikan nyata berdasarkan hasil pengawasan.

"Dengan kita ke lapangan, ada perubahan dari hasil pengawasan. Melalui cara ini, mudah-mudahan kuota dapat dikendalikan sesuai dengan harapan," pangkasnya.

GM MOR II Pertamina Patra Niaga Zibali Hisbul Masih mengutarakan, terdapat beberapa titik yang berpotensi terjadi penyalahgunaan BBM. Hal ini disebabkan adanya disparitas margin harga BBM bersubsidi dengan BBM yang tidak bersubsidi. 

Ada juga dugaan modus yang kerap terjadi melalui QR Code yang ditukarkan atau diperjualbelikan. Oleh karenanya, ia berharap dukungan APH dalam mengatasi potensi penyalahgunaan BBM subsidi di lapangan. 

"Kami dari sisi Pertamina, melakukan pembinaan internal di SPBU," ujarnya.

Sementara itu, Kanit Tipidter Kepolisian Resor (Polres) Muara Enim, Sumsel Iptu KMS Erwin menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan terhadap SPBU di wilayah Muara Enim dan ditemukan satu unit mobil yang diduga melakukan pengisian melebihi kuota harian dan satu mobil lainnya diduga dengan tangki modifikasi.

Tambah Erwin, setelah melakukan pengisian, kedua mobil tersebut diringkus oleh Polres Muara Enim, dan ditemukan satu mobil memiliki lima buah kode QR dan yang satu lagi sebanyak 7 buah kode QR.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement