Senin 11 Sep 2023 16:55 WIB

Alasan Halimatus Sa’diyah Bersedia Menjadi Ibu Susu Rasulullah

Halimah menyusui Nabi Muhammad selama dua tahun.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Alasan Halimatus Sa’diyah Bersedia Menjadi Ibu Susu Rasulullah
Foto: republika
Alasan Halimatus Sa’diyah Bersedia Menjadi Ibu Susu Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa hari setelah kelahiran Nabi Muhammad, keluarga beliau menantikan orang yang akan menyusukannya dari Keluarga Sa’d (Banu Sa’d) untuk kemudian menyerahkan anak itu kepada salah seorang dari mereka. Hal ini sebagaimana sudah menjadi adat kaum bangsawan Arab di Makkah.

Muhammad Husain Haekal dalam buku Sejarah Hidup Muhammad dijelaskan, kisah keluarga Nabi Muhammad ketika mencari ibu susu tidak lepas dari sosok Halimatus Sa’diyah. Wanita mulia yang begitu dihormati Rasulullah karena telah menyusui Nabi di kala kecil.

Baca Juga

Di kalangan kabilah-kabilah pedalaman yang terkenal dalam menyusukan ini, di antaranya ada kabilah Banu Sa’d. Sementara masih menunggu orang yang akan menyusukan itu, Sayyidah Aminah menyerahkan anaknya kepada Thuwaiba, budak perempuan pamannya, Abu Lahab. Selama beberapa waktu ia disusukan, seperti Hamzah yang juga kemudian disusukannya, maka mereka adalah saudara sepersusuan.

Sekalipun Thuwaiba hanya beberapa hari saja menyusukan, namun ia tetap memelihara hubungan yang baik sekali selama hidupnya. Setelah wanita itu meninggal pada tahun ketujuh setelah hijrah ke Madinah, untuk meneruskan hubungan baik itu ia menanyakan tentang anaknya yang juga menjadi saudara sepersusuan. Tetapi kemudian ia mengetahui bahwa anak itu juga sudah meninggal sebelum ibunya.