REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan ini, media sosial Tiktok diramaikan dengan tren mengonsumsi biji pepaya untuk kesehatan. Menurut beragam content creator, konsumsi biji pepaya bisa bermanfaat untuk melawan infeksi hingga mengembalikan keseimbangan hormon.
Tren ini membuat banyak orang tertarik untuk ikut mengonsumsi biji pepaya. Akan tetapi, tak semua orang merasakan manfaat tersebut. Bahkan, seorang pengguna Tiktok dirawat di rumah sakit selama tiga hari setelah mencoba menyantap biji pepaya.
Melihat tren mengonsumsi biji pepaya semakin viral, ahli hepatologi Dr Cyriac Abby Philips turut berkomentar melalui akun X pribadinya. Melalui unggahan yang dia buat, konsultan senior dari The Liver Institute di Rajagiri Hospital tersebut mengimbau agar orang-orang tidak tergoda untuk mencoba tren mengonsumsi biji pepaya.
Alasannya, belum ada studi yang mengonfirmasi manfaat dari konsumsi biji pepaya. Sebaliknya, ada beragam studi yang menyoroti risiko bahaya dari mengonsumsi biji pepaya, terutama bila dilakukan secara rutin.
Menurut dokter yang dikenal sebagai The Liver Doc tersebut, mengonsumsi biji pepaya terbukti bisa memberikan efek beracun. Dalam beragam studi pada hewan, konsumsi ekstrak biji pepaya bisa merusak sel-sel hati dan DNA.
"Dan memicu cedera hati kronis yang bisa berujung pada sirosis. Ya, konsumsi biji pepaya berkepanjangan bisa memicu sirosis pada beragam hewan," pungkas Dr Philips, seperti dilansir Times of India pada Senin (11/9).
Pada ikan, misalnya, konsumsi biji pepaya dapat membuat ikan bergerak secara aneh, menghirup udara, kehilangan refleks, mengalami perubahan warna, hingga berganti kulit. Konsumsi biji pepaya juga membuat ikan - ikan tersebut mengalami kerusakan pada kulit hingga ginjal.
"Tetapi yang lebih buruk adalah biji pepaya merupakan mengandung banyak zat kimia tumbuhan bernama isothiocyanates yang dapat merusak DNA dan mendorong kerusakan organ serta memiliki potensi kanker," lanjut Dr Philips.
Pada pria, sejumlah studi juga menemukan bahwa konsumsi biji pepaya berkaitan dengan kerusakan pada sperma. Berdasarkan studi, konsumsi biji pepaya dapat menyebabkan penurunan atau bahkan kehilangan jumlah sperma serta kerusakan sperma.
Tren konsumsi biji pepaya juga berpotensi membahayakan wanita hamil. Alasannya, biji yang diambil dari pepaya belum matang mengandung crude latex yang dapat memicu terjadinya spasme tetanik pada rahim.
"Ini berpotensi membahayakan dan tak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil," ujar Dr Philips.
Tren konsumsi biji pepaya cukup populer di kalangan wanita karena dapat memperbaiki siklus menstruasi. Padahal menurut studi pada hewan, konsumsi biji pepaya justru membuat siklus menstruasi menjadi tidak beraturan, bahkan memicu kerusakan pada rahim.
Meski konsumsi biji pepaya berpotensi membahayakan kesehatan, konsumsi buah atau daging pepaya aman untuk dilakukan. Yang penting, buah pepaya tidak dikonsumsi bersama dengan bijinya. Adysha Citra Ramadani