Selasa 12 Sep 2023 11:43 WIB

Lima Kitab Maulid Nabi Muhammad yang Populer di Indonesia (4-Habis)

Maulid Nabi Muhammad diperingati pada bulan Rabiul Awal.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Santri mengaji dalam peringatan maulid Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Santri mengaji dalam peringatan maulid Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,

5) Ad Dhiya Ulami

Baca Juga

Maulid Ad Dhiya Ulami menjadi kitab maulid paling terkini dan tengah populer terutama dikalangan generasi muda. Kitab Maulid Ad Dhiya Ulami disusun oleh Habib Umar bin Hafidz  pada tahun 1994 di Kota Syihir, dekat Mukalla, Hadramaut. 

Banyak rahasia terpendam dalam kitab Maulid ini, di antaranya adalah bahwa mukaddimahnya ada 12 bait, melambangkan kelahiran Rasul saw pada tangggal 12. Lalu bagian pertama terdiri dan diambil dari tiga surat, yaitu Surat Al-Fath, Surat At-Taubah, dan Surat Al-Ahzab. Tiga surat ini melambangkan lahirnya Rasulullah SAW pada bulan tiga (Rabi’ul Awal). Kemudian jika dicermati akan ditemukan bahwa bait-baitnya berjumlah 63, yang melambangkan usia Rasulullah SAW adalah 63 tahun.

Di Indonesia, maulid Ad Dhiya Ulami menjadi sangat populer tak lepas dari keberadaan Majelis Rasulullah SAW yang didirikan oleh  (alm) Habib Munzir Al Musawa. 

Bacaan maulid nabi maulid Ad Dhiya Ulami Muhammad SAW menggema saban Senin malam di Masjid Al Munawwar, Pancoran, Jakarta Selatan. Ini adalah agenda rutin Jalsatul Itsnain-Majelis Rasulullah SAW. Ribuan jamaah membaca shalawat serta syair-syair yang berisi sejarah perjalanan hidup dan pujian kepada Rasulullah serta keluarganya yang termuat dalam kitab maulid Ahdiya Ulami karya Al Habib Umar bin Salim al Hafidz.

Sejak didirikan oleh (alm) Habib Munzir Al Musawa  pada 1998, Majelis Rasulullah (MR) kini telah berkembang pesat. Kehadirannya di Ibu Kota Jakarta serta daerah-daerah lainnya telah menyedot antusias yang begitu besar dan membangkitkan semangat masyarakat untuk terbiasa menghadiri majelis dan membaca maulid. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement