Selasa 12 Sep 2023 12:35 WIB

Swedia Naikkan Anggaran Pertahanan

Swedia menaikkan anggaran pertahanan sebelum bergabung NATO

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Swedia menaikan anggaran pertahanan sebesar 28 persen sebelum menjadi anggota NATO
Foto: AP/Olivier Matthys
Swedia menaikan anggaran pertahanan sebesar 28 persen sebelum menjadi anggota NATO

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Pemerintah Swedia mengatakan ingin menaikan anggaran pertahanan sebesar 28 persen. Langkah ini membawa negara itu ke jalur yang tepat untuk mencapai target belanja militer 2 persen dari produk domestik bruto sesuai yang ditetapkan NATO.

Swedia bersiap untuk bergabung dengan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara.

Baca Juga

"Kami berada di situasi kebijakan keamanan yang paling serius sejak akhir Perang Dunia II yang mengharuskan Swedia  memiliki pertahanan yang siap untuk melindungi wilayah Swedia," kata Menteri Pertahanan Pål Jonson, Senin (11/9/2023).

Saat meluncurkan rancangan undang-undang pertahanan untuk tahun 2024, pemerintah koalisi moderat-kanan Swedia mengatakan pengeluaran militer akan naik sebesar 27 miliar kronor atau 2,4 miliar dolar AS. Dari jumlah tersebut, sekitar 700 juta kronor atau 63 juta dolar AS akan dihabiskan untuk keanggotaan Swedia di NATO di masa depan.

Jonson mengatakan, Swedia harus menyesuaikan kesiapan dan latihan militernya untuk mempersiapkan keanggotaan NATO. Namun, juga harus melanjutkan dukungannya pada Ukraina.

Pada Mei tahun lalu, Swedia  dan negara tetangganya, Finlandia mengajukan diri untuk bergabung dengan NATO setelah Rusia menginvasi Ukraina. Namun, Swedia, yang meninggalkan sejarah panjang ketidaksejajaran militer, masih menunggu untuk menjadi anggota ke-32 aliansi ini. Finlandia bergabung awal tahun ini.

Anggota baru harus disetujui  semua anggota yang sudah ada, tetapi sejauh ini Turki menolak untuk meratifikasi keanggotaan Swedia. Ankara mengatakan, keputusan ini karena Swedia menolak mengekstradisi puluhan orang yang dicurigai memiliki hubungan dengan organisasi-organisasi militan Kurdi.

Turki juga mengkritik serangkaian pembakaran al-Quran di Swedia dan Denmark. Pada pertemuan puncak NATO di Vilnius pada bulan Juli, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Turki akan mencabut keberatannya terhadap keanggotaan Swedia, setelah lebih dari satu tahun memblokirnya.

Namun, parlemen Turki masih harus meratifikasi aplikasi tersebut, seperti halnya Hungaria. Pemerintah Swedia terdiri dari tiga partai yakni partai konservatif Moderat, Kristen Demokrat dan Liberal.

Mereka menguasai parlemen Swedia dengan bantuan Swedia Demokrat, partai sayap kanan yang telah memasuki arus utama politik setelah bertahun-tahun diperlakukan sebagai paria oleh partai-partai lain.

 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement