Selasa 12 Sep 2023 18:59 WIB

Punya Alasan Historis, BPIP Gelar Penganugerahaan Ikon Prestasi Pancasila 2023 di Bandung

BPIP beri anugerah penghargaan kepada 13 tokoh dalam lima kategori

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Drs KH Yudian Wahyudi.
Foto: Dok. BPIP
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Drs KH Yudian Wahyudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar Penganugerahan Ikon Prestasi dan Insan Pancasila 2023 di Gedung Merdeka, Bandung. Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, menjelaskan, pemilihan Bandung sebagai kota penyelenggara kegiatan tersebut karena kota itu memiliki latar belakang sejarah pertemuan yang melahirkan Pancasila, sekaligus sebagai awal mula hubungan Indonesia dengan kancah internasional.

"Seperti yang diketahui, banyak petinggi negara diundang oleh Presiden Soekarno dulu, jadi ada alasan historis. Faktor penilaiannya (penganugerahan) ada banyak, mulai dari segi sains dan teknologi, wirausaha sosial, prestasi olahraga, kerukunan umat beragama, hingga seni budaya," kata Yudian lewat siaran pers, Selasa (12/9/2023).

Penganugerahan Ikon Prestasi Pancasila adalah ajang pemberian penghargaan kepada lima tokoh masyarakat dan 13 tokoh atau kelompok dalam lima kategori, yaitu Sains dan Inovasi, Kewirausahaan Sosial, Seni dan Budaya, Olahraga, hingga Tokoh/Penggerak Lintas Iman.

Yudian mengatakan, para kandidat dipilih dari seluruh Indonesia dan memiliki latar belakang yang beragam. Mereka yang terpilih dan terkurasi telah memiliki prestasi, karya, maupun keteladanan yang diharapkan dapat menginspirasi serta membangkitkan semangat berbangsa dan bernegara sebagai wujud ideologi Pancasila.

Salah satu dari 13 penerima Insan Pancasila 2023 adalah Ignasius Jonan, yang dinilai sebagai sosok yang menginspirasi melalui kebijakan publik yang pernah ditetapkan Jonan untuk Indonesia. Selain itu, ada juga Risa Damayanti, seorang ASN yang memiliki pengaruh besar, serta guru di SDN 3 Cisande, Kabupaten Sukabumi, yang sempat menjadi viral.

Beberapa nama lain yang mencapai prestasi dan menerima penghargaan Insan Pancasila adalah Taufik Kamal Bantul dari Yogyakarta, Muhammad Alfatih Timor dari Kitabisa.com, Umi Waheeda dari Sukabumi, penyanyi Putri Ariani dari Yogyakarta, penyanyi keroncong Waljinah dari Solo, aktivis HAM Ulil Abshar Abdalla, serta legenda atlet angkat besi Imron Rosadi dari Lampung.

Sementara itu, anugerah Ikon Prestasi Pancasila diberikan kepada lima individu. Dalam bidang Sains, penghargaan diberikan kepada Latifah Nurahmi sebagai penemu robot hybrid bidang medis. Bidang Kewirausahaan Sosial dianugerahkan kepada Emil Salim, seorang ekonom, politisi, dan intelektual lingkungan hidup.

Bidang Seni dan Budaya memperoleh penghargaan untuk seniman dan aktris senior Sudarwati alias Titiek Puspa. Ikon Lintas Iman diberikan kepada Alissa Wahid sebagai aktivis perdamaian dan koordinator Gusdurian, serta Ni Nengah Widiasih, seorang atlet paralimpik dari Bali.

Meraih penghargaan, Ni Nengah Widiasih, yang tengah fokus berlatih untuk Asian Para Games di Hangzhou, China, pada Oktober mendatang, merasa bersyukur atas penghargaan yang diterimanya.

“Saya senang dan bersyukur bisa menerima penghargaan ini. Acara ini merupakan kesempatan untuk berkumpul dengan orang-orang hebat. Saya berharap bisa menjadi sumber inspirasi bagi generasi lainnya, dan semoga lebih banyak penghargaan diberikan kepada insan olahragawan yang pantas mendapatkannya," ucap Ni Nengah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement