Rabu 13 Sep 2023 13:47 WIB

Penyedia Homestay Terdampak Kebakaran Bromo Merugi Hingga 100 Persen

BB TNBTS menutup total seluruh akses masuk ke kawasan wisata Gunung Bromo. 

Rep: Wilda Fizriyani / Red: Agus Yulianto
Sejumlah pelaku usaha dan penyedia jasa wisata di kawasan wisata Gunung Bromo mengalami kerugian akibat kebakaran lahan dan hutan.
Foto: Republika/ Wilda Fizriyani
Sejumlah pelaku usaha dan penyedia jasa wisata di kawasan wisata Gunung Bromo mengalami kerugian akibat kebakaran lahan dan hutan.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kebakaran di kawasan Gunung Bromo telah menyebabkan sejumlah usaha mengalami kerugian. Hal ini termasuk bagi para penyedia homestay di Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang. 

Pemilik Homestay Akila, Harjo (48 tahun) tidak menampik untuk homestay dari segi pariwisata memang sangat  terdampak. Saat ini, pengunjung di Desa Ngadas sangat terbatas sehingga menimbulkan banyak kerugian di homestay. 

"Ada bookingan terus gagal, ada bookingan lagi terus gagal. Jadi sangat berdampak sekali," kata Harjo saat ditemui Republika di Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang, Rabu (13/9/2023).

Homestay Akila biasanya hampir setiap hari mendapatkan tamu atau wisatawan yang hendak berkunjung ke Gunung Bromo. Namun dalam sepekan terakhir, dia tidak menerima tamu sama sekali. Hal ini terutama sejak pengelola menutup total seluruh pintu masuk kawasan Gunung Bromo.

Harjo berharap, pemerintah dapat mengambil kebijakan supaya kebakaran cepat dimatikan. Dengan demikian, warga di Ngadas tetap dapat bekerja seperti biasanya. 

Di sisi lain, Harjo juga mengungkapkan, kebakaran di kawasan Gunung Bromo merupakan siklus empat atau lima tahunan. Namun berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya, dampaknya tidak sebesar kebakaran kali ini. Hal ini terutama ketika pengelola harus menutup kawasan Gunung Bromo selama sepekan. 

"Itu dengan luas Bromo, Tengger, Semeru, itu baru kali ini yang seperti ini besarnya. Itu tahun 2016 ada kebakaran tapi ndak (tidak) sampai ditutup untuk akses pariwisatanya. Masih bisa diakses," jelas pria yang telah membuka usaha homestay sejak 2012 lalu. 

Sebelumnya, kawasan wisata Gunung Bromo mengalami penutupan selama beberapa kali di satu atau dua pintu masuk. Namun, kemudian Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS) menutup total seluruh akses masuk ke kawasan wisata Gunung Bromo. Penutupan ini berlangsung mulai 10 September 2023 pukul 19.00 WIB sampai waktu yang belum dapat ditentukan.

Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS, Septi Eka Wardhani menyatakan, penutupan ini bertujuan demi kelancaran proses pemadaman. "Termasuk guna memperhatikan keamanan pengunjung,"  kata Septi saat dikonfirmasi.

Menurut dia, penutupan akses diberlakukan untuk seluruh pintu masuk kawasan Gunung Bromo. Dalam hal ini termasuk pintu masuk di Coban Trisula, Kabupaten Malang dan Wonokitri Kabupaten Pasuruan. Kemudian juga berlaku di pintu masuk wilayah Cemoro Lawang, Kabupaten Probolinggo dan Senduro, Kabupaten Lumajang.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement