REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia U-23 mengikuti jejak seniornya untuk berlaga di turnamen level Asia. Rizky Ridho dkk berhasil memastikan diri lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2024 dengan hasil sempurna di kualifikasi Grup K melawan China Taipei (9-0) dan Turkmenistan (2-0).
Pengamat sepak bola Indonesia, Kesit Budi Handoyo menilai, kejuaraan yang akan berlangsung di Qatar pada 15 April-3 Mei 2024 itu menjadi ajang unjuk gigi bagi skuad Garuda Muda. Ia mengatakan, tim asuhan Shin Tae-yong akan menghadapi tantangan baru melawan tim-tim kuat di Asia pada turnamen tersebut.
Menurut Kesit, keikutsertaan Garuda Muda di ajang ini akan menjadi modal yang bagus sebelum melangkah lebih jauh di kejuaraan-kejuaraan yang lebih bergengsi.
"Putaran final Piala Asia 2024 akan menjadi tantangan Indonesia untuk menunjukkan kekuatannya di persaingan U-23. Indonesia memiliki modal cukup bagus untuk mencoba bersaing di kawasan Asia," kata Kesit saat dihubungi pada Rabu (13/9/2023).
Sebanyak 16 negara, termasuk Indonesia, akan bersaing untuk memenangkan trofi dan atau setidaknya bisa lolos kualifikasi ke Olimpiade Paris 2024. Indonesia menjadi wakil dari ASEAN bersama Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Persaingan dengan tim-tim ASEAN mungkin bukan hal baru, tapi melawan tim-tim Asia dengan level yang lebih tinggi akan menjadi pengalaman berharga.
"Pasti putaran final nanti bakal diikuti tim-tim kuat Asia yang selama ini sudah kerap berlaga. Secara kualitas Indonesia bisa bersaing, namun harus mengoptimalkan diri selama persiapan. Ada waktu sekitar tujuh bulan untuk mengasah diri dan melakukan uji coba dengan tim-tim berkualitas. Ini penting agar performa para pemain Indonesia tetap terjaga dan dapat meningkat," kata Kesit.
Kesit meyakini persaingan di putaran final akan jauh lebih ketat. Sebab itu, ia tak ingin memberikan beban terlalu berat kepada para pemain. Target yang mungkin bisa dicapai oleh anak asuh Shin Tae-yong adalah dengan memastikan diri lolos dari fase grup.
"Minimal bisa lolos fase grup. Kalau untuk lolos Olimpiade agak berat karena hanya tiga besar yang otomatis lolos. Kekuatan Indonesia di Asia masih belum sebaik Jepang, Korea, Saudi Arabia, Uzbekistan, Australia, atau Irak," kata Kesit menjelaskan.