Rabu 13 Sep 2023 18:57 WIB

Temuan Medis Modern Ungkap Khasiat Wudhu yang Juga Penuh Hikmah Islami

Wudhu merupakan syarat sah dalam beribadah seperti sholat

Ilustrasi Berwudhu. Hikmah Wudhu Menurut Ulama Islam dan Khasiat Ilmiah Modern yang Diungkap Sarjana Barat 
Foto: EPA-EFE/BILAWAL ARBAB
Ilustrasi Berwudhu. Hikmah Wudhu Menurut Ulama Islam dan Khasiat Ilmiah Modern yang Diungkap Sarjana Barat 

Oleh : Prof Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Wudhu dalam Islam masuk di dalam Bab al-Thaharah (penyucian rohani), seperti halnya tayamum, syarth, dan mandi junub. 

Tidak disebutkan Bab al-Nadhafah (pembersihan secara fisik). Rasulullah SAW selalu berusaha mempertahankan keabsahan wudhunya. 

Baca Juga

Yang paling penting dari wudhu ialah kekuatan simboliknya, yakni memberikan rasa percaya diri sebagai orang yang ‘bersih’ dan sewaktu-waktu dapat menjalankan ketaatannya kepada Tuhan, seperti mendirikan sholat, menyentuh atau membaca mushaf Alquran. 

Wudhu sendiri akan memproteksi diri untuk menghindari apa yang secara spiritual merusak citra wudhu. Dosa dan kemaksiatan berkontradiksi dengan wudhu. 

Ulama fikih juga menjelaskan hikmah wudhu sebagai bagian dari upaya untuk memelihara kebersihan fisik dan rohani. Daerah yang dibasuh dalam air wudhu, seperti tangan, daerah muka termasuk mulut, dan kaki memang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing termasuk kotoran. Karena itu, wajar kalau daerah itu yang harus dibasuh. 

Ulama tasawuf menjelaskan hikmah wudhu dengan menjelaskan bahwa daerah-daerah yang dibasuh air wudhu memang daerah yang paling sering berdosa. Kita tidak tahu apa yang pernah diraba, dipegang, dan dilakukan tangan kita. Banyak pancaindera tersimpul di bagian muka. 

Berapa orang yang jadi korban setiap hari dari mulut kita, berapa kali berbohong, memaki, dan membicarakan aib orang lain. Apa saja yang dimakan dan diminum. Apa saja yang baru diintip mata ini, apa yang didengar oleh kuping ini, dan apa saja yang baru dicium hidung ini? 

Kemana saja kaki ini gentayangan setiap hari? Tegasnya, anggota badan yang dibasuh dalam wudhu ialah daerah yang paling riskan untuk melakukan dosa. 

Organ tubuh yang menjadi anggota wudhu disebutkan dalam QS al-Maidah [5]:6, adalah wajah, tangan sampai siku, dan kaki sampai mata kaki. 

Baca juga: Bersyahadat tanpa Paksaan, Mualaf Julianne Froyseth: Islam Agama yang Rasional

Dalam hadits riwayat Muslim juga dijelaskan bahwa, air wudhu mampu mengalirkan dosa-dosa yang pernah dilakukan oleh mata, penciuman, pendengaran, tangan, dan kakinya, sehingga yang bersangkutan bersih dari dosa. 

Kalangan ulama melarang mengeringkan air wudhu dengan kain karena dalam redaksi hadis itu dikatakan bahwa proses pembersihan itu sampai tetesan terakhir dari air wudhu itu (ma’a akhir qathr al-ma’).    

Baca juga: 5 Fakta Ini Jelaskan Mengapa Bangsa Romawi Diabadikan dalam Alquran

Sementara itu, dalam temuan ilmiah modern, Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater dan sekaligus neurology berkebangsaan Austria, menemukan sesuatu yang menakjubkan terhadap wudhu. 

Ia mengemukakan bahwa pusat-pusat syaraf yang paling peka yaitu sebelah dahi, tangan, dan kaki. Pusat-pusat syaraf tersebut sangat sensitif terhadap air segar. Dari sini ia menghubungkan hikmah wudhu yang membasuh pusat-pusat syaraf tersebut. Ia bahkan merekomendasikan agar wudhu bukan hanya milik dan kebiasaan umat Islam, tetapi untuk umat manusia secara keseluruhan. 

Dengan senantiasa membasuh air segar pada pusat-pusat syaraf tersebut, maka berarti orang akan memelihara kesehatan dan keselarasan pusat sarafnya. Pada akhirnya Leopold memeluk agama Islam dan mengganti nama menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.    

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement