REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Indonesia Toll Road Watch (ITRW) Deddy Herlambang menilai PT Waskita Karya (Persero) Tbk punya peran besar dalam membangun infrastruktur jalan tol di Indonesia. BUMN Karya ini memerlukan dukungan pemerintah untuk bisa membantu perusahaan ini bisa tetap bertahan dan menyelesaikan penugasan.
Salah satu opsi yang bisa dilakukan adalah dengan Penyertaan Modal Negara (PMN). Terlebih, Waskita menjadi salah satu BUMN karya dengan tingkat penugasan tinggi.
“Semisal banyak penugasan, konsekuensinya harus ada PMN. Seperti kereta cepat, itu juga kalau tidak dibantu pemerintah bakal belepotan,” ujar Deddy, Rabu (13/9/2023).
Waskita Karya menjadi salah satu BUMN yang banyak mendapatkan penugasan pembangunan infrastruktur sepanjang kepemimpinan Presiden Jokowi sejak 2014 lalu, di sepanjang Trans Jawa dan Sumatera.
Total ada 1.082 km jalan tol yang dibangun Waskita Karya dari 2.040 km Jalan Tol semenjak Presiden Jokowi yang tersebar di Pulau Sumatera & Pulau Jawa.
NKB per Agustus 2023, Waskita Karya mendapat sejumlah proyek, antara lain Proyek Renovasi Stadion Kanjuruhan senilai Rp 332 miliar, Proyek Rusun ASN di Ibu Kota Negara (IKN) Paket 3 senilai Rp 1,01 triliun, dan proyek lainnya senilai Rp 2 triliun. Perseroan juga telah berhasil meraih proyek IKN dengan nilai Rp 8,35 triliun, sementara secara porsi Waskita meraih nilai kontrak sebesar Rp 5,46 triliun.
Proyek IKN tersebut, antara lain Proyek Jalan Tol IKN Segmen 5A, Proyek Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4, Proyek gedung Sekretariat Presiden dan fasilitas Gedung penunjang, Proyek gedung dan kawasan Kementerian Koordinator (Kemenko) Paket 3, Proyek gedung dan kawasan Kemenko Paket 4, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1, 2, 3, Proyek Jalan Feeder Distrik Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Saat ini, secara total Waskita mengerjakan sebanyak 93 proyek senilai total Rp 51,6 triliun. Secara keseluruhan proyek-proyek Waskita Karya didominasi oleh proyek pemerintah dan BUMN, dengan perincian pengerjaan proyek dari pemerintah senilai Rp 4,47 triliun atau setara dengan 46,07 persen dari keseluruhan proyek dan proyek dari BUMN/ BUMD senilai Rp 3,13 triliun atau 32,19 persen.