Sabtu 16 Sep 2023 19:33 WIB

Taman Safari Upayakan Perkembangbiakan Panda Merah yang Terancam Punah

Taman Safari Bogor sudah mencoba breeding Panda Merah namun belum berhasil

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Taman Safari Bogor mengupayakan breeding atau perkembangbiakan panda merah (Ailurus fulgens) yang terancam punah, karena jumlahnya kurang dari 4.000 ekor di dunia. Sama seperti jenis panda lainnya, panda merah sulit untuk berkembang biak karena hanya memiliki musim kawin setahun sekali.
Foto: Shabrina Zakaria/Republika
Taman Safari Bogor mengupayakan breeding atau perkembangbiakan panda merah (Ailurus fulgens) yang terancam punah, karena jumlahnya kurang dari 4.000 ekor di dunia. Sama seperti jenis panda lainnya, panda merah sulit untuk berkembang biak karena hanya memiliki musim kawin setahun sekali.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Taman Safari Bogor mengupayakan breeding atau perkembangbiakan panda merah (Ailurus fulgens) yang terancam punah, karena jumlahnya kurang dari 4.000 ekor di dunia. Sama seperti jenis panda lainnya, panda merah sulit untuk berkembang biak karena hanya memiliki musim kawin setahun sekali.

Saat ini, ada enam ekor panda merah di Taman Safari Bogor. Keeper panda Taman Safari Bogor, Cacih Lidia, mengatakan enam ekor panda yang ada di Taman Safari Bogor berusia sekitar 10 tahun.

“Panda merah usia empat tahun itu sudah bisa digabungkan untuk dikawinkan. Kita sudah coba breeding dari tiga tahun lalu, semenjak mereka datang pada 2017 pun sudah kita coba breeding. Cuma belum berhasil saja,” kata Cacih di tengah perayaan Hari Panda Merah Internasional, Sabtu (16/9/2023).

Cacih menjelaskan, program breeding yang dijalankan Taman Safari merupakan program utama dalam upaya penyelamatan satwa. Baik satwa endemik Indonesia, maupun satwa eksotik mancanegara.

Dari data yang diterimanya, saat ini status panda merah menurun dari vulnerable (rentan punah) menjadi endangered (terancam punah). Dalam artian, jumlah panda merah yang ada di dunia berada di bawah 4.000 ekor.

 

“Panda merah ini lebih terancam dan lebih sedikit dibandingkan giant panda. Karena mereka statusnya endangered sekarang. Keberadaannya semakin menipis semakin sedikit,” jelasnya.

Lebih lanjut, Cacih menjelaskan, saat ini Taman Safari Bogor tengah melakukan observasi terhadap masa estrus atau puncak musim kawin panda merah. Di mana, dalam setahun masa estrus panda merah hanya berlangsung selama dua hari.

“Untuk menemukan dua hari tersebut, kita lakukan (observasi) selama tiga bulan before dan after. Kalau misalkan kita salah perhitungan, dua hari (musim kawin) itu terlewat dan kita harus tunggu di tahun yang akan datang,” ujarnya.

Jikalau musim kawin panda merah sudah berhasil ditemukan, kata Cacih, kemungkinan keberhasilan dari breeding yang dilakukan hanya 50:50. Bahkan, kemungkinan hidup bayi panda merah masih kecil.

“Kalau sudah lahir, kemungkinan hiduonya kalau belum berusia enam bulan itu masih 40 persen,” paparnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement