Sabtu 16 Sep 2023 23:20 WIB

Komentari Sepinya Pasar Tanah Abang, Heru: Cara Belanja Konsumen Berubah

Pedagang mengaku perang harga di platform medsos membuat penjualan menurun.

Rep: Eva Rianti/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang menawarkan barang dagangannya secara daring melalui siaran langsung di Pasar Tanah Abang, Jakarta. ilustrasi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pedagang menawarkan barang dagangannya secara daring melalui siaran langsung di Pasar Tanah Abang, Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebutkan sepinya penjualan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, karena adanya perubahan cara berbelanja konsumen.

"Yang pertama itu mungkin adalah bagian dari perubahan konsumen untuk membeli sesuatu kan. Di sini sudah ada 'online' dan lain-lain, dan kita semua juga harus mencermati itu," kata Heru saat ditemui di Jakarta Utara, Sabtu (16/9/2023).

Baca Juga

Heru menilai bahwa konsumen sudah beralih dengan berbelanja secara daring (online shopping), ketimbang berbelanja ke pasar konvensional. Fenomena itu, menurut dia, tidak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan juga konsumen di luar negeri yang lebih memilih belanja secara daring.

"Tidak hanya di sini aja kok. Di tempat lain, di luar negeri juga ada perubahan warga, konsumen membeli dengan konsep 'online'," katanya.

Heru pun menegaskan bahwa pemerintah dapat memberikan pelatihan digitalisasi kepada pedagang Pasar Tanah Abang agar penjualannya dapat meningkat. Di sisi lain, para pedagang Tanah Abang mengaku perang harga yang ditawarkan melalui live shopping di sejumlah platform media sosial membuat penjualan berkurang signifikan.

Mereka juga berupaya mengikuti cara berjualan dengan cara yang sama, yakni melalui live shopping, seperti yang dilakukan selebgram.

Namun, hal tersebut juga tidak membuahkan hasil. Akibatnya, biaya operasional pedagang lebih tinggi daripada pemasukan sehingga berdampak pada pihak sekitar, seperti pegawai, porter hingga pedagang makanan di Tanah Abang yang turut menghadapi sepinya pembeli.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement