Senin 18 Sep 2023 20:51 WIB

Tiga Kandungan Hadits Muhammad untuk Menemani Aktivitas Sehari-Hari

Nabi Muhammad mengajarkan panduan dalam kegiatan sehari-hari.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Pencatatan hadits Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW memberikan pesan kepada umatnya terkait bagaimana menjalankan kehidupan sehari-hari dengan sebaik-baiknya. Ada sejumlah hadits Nabi Muhammad SAW yang kandungannya menyampaikan penjelasan tentang hal tersebut.

Kandungan dari hadits berikut ini bisa menemani seorang Muslim dalam menjalani aktivitas sehari-hari dengan penuh khidmat. Berikut tiga hadits yang sepatutnya ditanamkan dalam diri seorang Muslim setiap harinya:

Baca Juga

1. Tak Menyayangi Maka Tak Disayangi

قَبَّلَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ الحَسَنَ بنَ عَلِيٍّ وعِنْدَهُ الأقْرَعُ بنُ حَابِسٍ التَّمِيمِيُّ جَالِسًا، فَقَالَ الأقْرَعُ: إنَّ لي عَشَرَةً مِنَ الوَلَدِ ما قَبَّلْتُ منهمْ أحَدًا، فَنَظَرَ إلَيْهِ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ ثُمَّ قَالَ: مَن لا يَرْحَمُ لا يُرْحَمُ.

Rasulullah SAW mencium cucunya Hasan, sedangkan Al Aqra bin Habis Al Tamimi sedang duduk bersamanya. Lalu Aqra berkata, "Aku punya 10 anak, tetapi tidak satupun di antara mereka yang pernah kucium." Lalu Rasulullah SAW memandangnya, lalu bersabda, "Siapa yang tidak menyayangi, maka tidak akan disayangi." (HR. Bukhari dari Abu Hurairah)

Ini adalah hadits tentang rahmat di mana Nabi SAW bersabda bahwa siapa yang tidak beriman kepada rahmat Allah, maka ia tidak mengharapkannya dari Allah. Meski seseorang mengikuti setiap kata dalam Alquran, tetapi tidak bisa memaafkan kesalahan kecil dan bersikap baik kepada orang lain, maka artinya ia tidak mengabdi pada agama Islam.

Makhluk yang welas asih dapat membawa perubahan tersendiri dalam hidup dan mengalami perubahan total dalam cara pandang hidupnya. Jika kekuasaan yang lebih agung mampu mengampuni dosa-dosa besar dan keji, maka umat manusia yang merupakan hamba-Nya harus mampu menunjukkan kasih sayang kepada orang-orang di sekitarnya dan mengabaikan kesalahannya.

2. Memetik Hikmah dari Mana Pun

Hadits berikut ini mendefinisikan tentang pencarian ilmu. Nabi SAW menjelaskan pentingnya ilmu dan hikmah dalam kehidupan. Jika seseorang defisit ilmu dan hikmah, maka tidak ada cara untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik.

Beliau SAW menekankan perlunya upaya terus menerus untuk belajar dan memperoleh ilmu, dari mana pun sumbernya. Ini adalah satu-satunya cara bagi seorang Muslim untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

Berikut ini haditsnya:

 الكلِمةُ الحِكمةُ ضالَّةُ المؤمِنِ فحيثُ وجدَها فَهوَ أحقُّ بِها

"Kata hikmah adalah harta yang hilang bagi seorang mukmin, maka ketika menemukannya, dia berhak memilikinya" (HR Tirmidzi dari jalur Abu Hurairah RA).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement