REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tak terasa, 12 hari lagi akan sampai kepada hari maulid Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal. Hari yang menjadi kebanggaan makhluk di langit dan bumi 14 abad silam. Hari yang selalu ditunggu untuk diramaikan hingga masa kini.
Dahulu, Abu Lahab adalah termasuk paman Nabi Muhammad yang berbahagia dan meramaikan kelahiran Nabi Muhammad. Namun di kemudian hari, dia menjadi musuh Nabi Muhammad. Lalu apa dampaknya buat Abu Lahab?
Allah meringankan siksaan terhadap Abu Lahab di hari Senin, hari lahirnya Nabi Muhammad.
Kini hari maulid Nabi Muhammad selalu diramaikan dengan berbagai kegiatan bermanfaat. Tujuannya adalah untuk mengingat kelahiran sang nabi, kekasih Allah.
Lalu apa dzikir terbaik pada pagi hari untuk menambah kecintaan kepada nabi yang mulia itu? Ada beberapa hal
1. Membaca shalawat
Ada banyak bacaan shalawat, seperti tibbul qulub berikut ini
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا وَنُوْرِ اْلأَبْصَاارِ وَضِيَائِهَا وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
“Allohumma sholli ala sayyidina Muhammadin thibbil qulubi wa dawa-iha wa ‘afiyatil abdani wa syifa-iha wa nuril abshori wa dhiya-iha wa ala alihi wa shohbiho wa sallim.”
Ya Allah, curahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, sebagai obat hati dan penyembuhnya, penyehat badan dan kesembuhannya, serta sebagai penyinar penglihatan mata beserta cahayanya. Semoga sholawat dan salam tercurahkan pula kepada keluarga serta para sahabat-sahabatnya.
Shalawat nariyah
اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامًّا عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تُنْحَلُ بِهَ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ
وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِيْمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ عَدَدَ ككُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
"Allahumma shali shalaatan kaamilatan wasallim salaaman taamman 'alaa sayyidina muhammadinil ladzii tanhallu bihil 'uqodu wa tanfariju bihil kurabu wa tuqdhaa bihil hawaa-iju.
Wa tunaalu bihir-raghaa-ibu wa husnul khowaatimi wa yustasqal ghamaamu bi wajhihil kariimi wa 'alaa aalihii wa shohbihi fii kulli lamhatin wa nafasin bi 'adadi kulli ma'luumin laka."
Lihat halaman berikutnya >>>