Selasa 19 Sep 2023 07:55 WIB

Tangani Kekeringan, Enam Titik Sumur Dalam Dibuat di Sragen

Kelayakan air sumur dijadikan air minum perlu dicek kembali.

Rep: Muhammad Noor Alfian/ Red: Yusuf Assidiq
Pekerja mengebor untuk pembuatan sumur dalam (ilustrasi)
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Pekerja mengebor untuk pembuatan sumur dalam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Sejumlah sumur dalam dibuat di wilayah Kecamatan Gesi, Sragen, Jateng, untuk menangani dampak bencana kekeringan akibat kemarau panjang. Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sragen Danang Hermawan mengatakan enam titik sumur dalam itu seluruhnya berada di Gesi.

"Ini diawali di Gesi karena sebagai pilot project. Itu dari Pekerjaan Umum (Dinas Pekerjaan Umum) dan konsultannya pakai PDAM," katanya ketika dihubungi, Senin (18/9/2023).

Meskipun sumur dalam tersebut diharapkan dapat memenuhi air bersih warga, namun untuk kelayakan dijadikan sebagai air minum perlu dicek kembali. Apakah airnya payau atau asin.

"Soalnya utara Bengawan Solo kan tandus, daerah kapur. Nyari sumber mata air yang bagus ya kesulitan karena memang wilayahnya seperti itu," katanya.

Meski demikian, ia belum dapat memastikan apakah air dari sumur dalam nantinya aman untuk dikonsumsi, baik untuk makan maupun minum. "Misalnya kalau untuk minum perlu diuji laboratorium juga," ujar dia.

Sementara itu, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, ada penurunan luasan kekeringan akibat kemarau panjang jika dibandingkan dengan tahun lalu.

 

"Ada penurunan perluasan. Meski demikian, tahun ini kami akan buat sumur dalam agar dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bagi warga. Insya Allah akhir bulan depan saya resmikan," jelasnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَكَتَبْنَا عَلَيْهِمْ فِيْهَآ اَنَّ النَّفْسَ بِالنَّفْسِ وَالْعَيْنَ بِالْعَيْنِ وَالْاَنْفَ بِالْاَنْفِ وَالْاُذُنَ بِالْاُذُنِ وَالسِّنَّ بِالسِّنِّۙ وَالْجُرُوْحَ قِصَاصٌۗ فَمَنْ تَصَدَّقَ بِهٖ فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَّهٗ ۗوَمَنْ لَّمْ يَحْكُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Kami telah menetapkan bagi mereka di dalamnya (Taurat) bahwa nyawa (dibalas) dengan nyawa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada qisas-nya (balasan yang sama). Barangsiapa melepaskan (hak qisas)nya, maka itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang zalim.

(QS. Al-Ma'idah ayat 45)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement