REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, mengatakan Koalisi Perubahan yang mengusung pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar adalah pihak yang paling siap menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Pihaknya juga tak gentar dengan koalisi 'gemuk' pengusung Prabowo Subianto.
Prabowo yang diusung empat partai politik di parlemen, yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN) setidaknya sudah mengantongi dukungan 261 kursi di DPR. Sedangkan Koalisi Perubahan dengan Partai Nasdem, PKB, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memiliki dukungan 167 kursi di parlemen.
"Besok itu bukan pertarungan gemuk-gemukan, bukan pertarungan kurus-kurusan, ini pertarungan visi dan gagasan. Mana visi yang terbaik, mana yang visi yang memiliki masa depan, bukan gemuk-gemukan," ujar Jazilul di Gedung Nusantara III, kompleks Parlemen, Jakarta.
Koalisi Perubahan juga masih membuka ruang komunikasi bagi partai politik lain yang ingin bergabung mengusung Anies-Muhaimin. Tegasnya, koalisinya sudah menutup peluang untuk bergabung dengan koalisi pengusung Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.
"Jadi poros Perubahan itu sudah ada, tinggal mendaftar. Kalau besok pagi buka pendaftaran, kita buka, kita justru menunggu pasangan-pasangan yang lain," tegas Jazilul.
Koalisi Perubahan juga telah membentuk Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin. Saat ini, sudah ada 21 nama yang dipertimbangkan untuk menjadi kapten atau ketua tim pemenangan tersebut.
"Semuanya di-mix di situ, karena unsurnya bisa dari partai politik, dari teknokrat, dari unsur profesional, dari kalangan perempuan, kalangan muda, ada semua," ujarnya.
Ia pun mendorong koalisi lain untuk segera mengumumkan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung. Dengan nada bercanda, ia menyampaikan jangan sampai Pilpres 2024 diikuti oleh pasangan tunggal, yakni Anies-Muhaimin.
"Sekarang ini kita tanya siapa lawannya hari ini? Kapan? Belum ada memang. Tolong segera diadain supaya kita bisa tahu langkah kita, jangan sampai AMIN jadi pasangan tunggal, kan nggak enak," ujar wakil ketua MPR itu.