Selasa 19 Sep 2023 17:17 WIB

Buka Rangkaian Dies Natalis ke-68, Fisipol UGM Gelar Seminar Soal Menjadi Pemilih Cerdas 

Fisipol UGM juga tengah fokus pada isu-isu transformasi digital.

Kampus Fisipol UGM
Foto: ugm.ac.id
Kampus Fisipol UGM

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) membuka rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-68 dengan menggelar seminar bertema 'Pemilih Cerdas Untuk Pemimpin Indonesia Masa Depan' di Auditorium Lantai 4, Fisipol UGM, Selasa (19/9/2023). Ketua Panitia Dies Natalis ke-68 Fisipol UGM, Adam Wijoyo Sukarno, dalam laporannya mengatakan usia ke-68 merupakan usia yang matang untuk menunjukan kiprah yang lebih konkret dari Fisipol untuk Indonesia.

"Tema kita pada Dies Natalis hari ini adalah kecerdasan digital menuju pemilu 2024, sebuah persoalan atau isu yang menarik yang bisa kita elaborasi nanti kita dengarkan paparan-paparan yang bernas dari para narasumber," kata Adam dalam sambutannya, Selasa.

 

Seminar diawali dengan penyampaian pidato Dies Natalis ke-68 Fisipol UGM oleh Guru Besar Departemen Ilmu Komunikasi Nunung Prajarto. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh Founder Drone Emprit Ismail Fahmi, Founder Freedom Institue, dan Guru Besar Departemen Ilmu Komunikasi Hermin Indah Wahyuni. Diskusi dipimpin langsung oleh dosen Ilmu Komunikasi Nyarwi Ahmad.

 

Dekan Fisipol UGM Wawan Mas'udi menjelaskan sebagai institusi Fisipol UGM telah berdiri sejak 1955. Selama 68 berdiri telah banyak kemajuan yang telah diperoleh Fisipol UGM.

 

"Fakultas ini sudah membuktikan dirinya sebagai fakultas yang bisa menghasilkan para pemimpin, fakultas yang menghasilkan para social transformer ya, individu-individu yang sangat kuat bisa membantu melakukan transformasi masyarakat kita," ucapnya.

 

Wawan mengatakan di usia ke-68 Fisipol UGM sejumlah topik seperti adaptasi iklim dan energi transisi jadi topik utama yang dikembangkan sebagai bagian dari proses riset, pengabdian, dan juga perlombaan kurikulum. Meski isu global namun juga memiliki tantangah lokal dan tangan nasional yang kuat.

 

"Kita di fakultas dalam kerangka climate change ini mendorong apa yang kita sebut flagshipnya adalah green society, jadi sebuah komunitas yang secara terus menerus mendiskusikan soal-soal climate change," ungkapnya. 

 

Kemudian Fisipol UGM juga tengah fokus pada isu-isu transformasi digital. Digital transformasi dinilai menjadi sebuah kebutuhan. Kemudian yang terakhir hal-hal yang terkait dengan big data analytic. "Termasuk mendeteksi hoaks, black campaign," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement