Selasa 19 Sep 2023 16:49 WIB

Kalbar Diprediksi Diguyur Hujan Enam Hari ke Depan

Kondisi Kalbar yang diguyur hujan ini membuat kabut asap mulai berkurang.

Red: Ani Nursalikah
Sejumlah kendaraan menembus hujan di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (15/4/2021). BMKG memprakirakan selama tiga hari ke depan potensi hujan berintensitas ringan hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat terjadi di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat.
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Sejumlah kendaraan menembus hujan di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (15/4/2021). BMKG memprakirakan selama tiga hari ke depan potensi hujan berintensitas ringan hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat terjadi di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat memprakirakan dalam enam hari ke depan sebagian besar wilayah Kalbar mengalami hujan ringan hingga berat.

"Prakiraan enam hari ke depan untuk wilayah Provinsi Kalbar hujan," ujar Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat Ismaharto Adi di Pontianak, Selasa (19/9/2023).

Baca Juga

Ia merinci pada 19 dan 20 September 2023 hujan ringan hingga lebat masih berpotensi di seluruh Kalbar yang perlu diwaspadai karena ada petir yang disertai angin kencang. "Untuk 21 September 2023 potensi hujan dominan ada di Kalbar bagian utara. Kemudian mulai 22 hingga 25 September potensi hujan di Kalbar mulai berkurang, cenderung cerah berawan, " kata dia.

Kondisi Kalbar yang diguyur hujan ini membuat kabut asap mulai berkurang. Sebelumnya, kabut asap menyelimuti sebagian wilayah seperti di Kubu Raya, Kota Pontianak dan beberapa daerah lainnya karena ada lahan terbakar.

Ketua Satgas Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalbar, Daniel mengatakan per 18 September 2023 titik panas di Kalbar tersisa tujuh titik. "Per 18 September 2023 titik panas tinggal tujuh titik. Deteksi titik panas yang ada tersebut menggunakan sensor VIIRS dan MODIS. Dampak hujan turun titik panas turun," ujarnya.

Dia terus mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas pembakaran hutan dan lahan terutama pada wilayah yang memiliki potensi hujan rendah.

"Kemudian meminta masyarakat agar mewaspadai potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat, terutama pada siang hingga sore hari. Masyarakat juga selalu memperbarui informasi perkembangan cuaca dan iklim dari media-media resmi BMKG," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement