REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Sejumlah keluarga anak buah kapal (ABK) KM Bintang Mutiara Jaya menjalani tes DNA di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (19/9/2023). Tes itu dilakukan terkait dengan temuan jasad tanpa kepala di pesisir Lampung.
Pada 21 Agustus 2023, KM Bintang Mutiara Jaya dilaporkan mengalami kecelakaan laut akibat diterjang gelombang di perairan Karawang-Subang, Jawa Barat.
Kepala Polres (Kapolres) Indramayu AKBP M Fahri Siregar, melalui Kepala Satuan Kepolisian Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Indramayu Iptu Asep Suryana, mengatakan, KM Bintang Mutiara Jaya dilaporkan membawa 12 ABK, terdiri atas warga Indramayu dan Subang.
Setelah kapal tersebut mengalami kecelakaan, tiga ABK dikabarkan selamat dan masih hidup. Sementara sembilan ABK lainnya dinyatakan hilang. Pada Selasa ini, keluarga dari sembilan ABK yang hilang itu didatangkan ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Indramayu, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, untuk menjalani tes DNA.
Asep mengatakan, tes DNA dilakukan untuk membantu polisi mengidentifikasi jasad tanpa kepala yang ditemukan di pesisir Lampung. Warga yang menjalani tes DNA itu diambil sampel darahnya. Selain itu, mereka juga menjalani swab tenggorokan. “Hasil tes DNA keluarga korban ABK KM Bintang Mutiara Jaya ini akan dikirim ke RS Polri Kramat Jati,” kata Asep.
Tes DNA dilakukan setelah ditemukan ada jasad tanpa kepala yang menggunakan kaus bertuliskan “Mamae Zahra Mimie Attar”. Kayim (60 tahun), warga Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, mengatakan, anaknya yang merupakan ABK KM Bintang Mutiara Jaya memiliki kaus serupa.
“Kalau hajatan kan suka ada pembagian kaus. Anak saya punya kaus itu,” kata Kayim, saat ditemui di sela-sela pelaksanaan tes DNA di RS Bhayangkara Indramayu.
Jika hasil tes DNA dirinya cocok dengan salah satu jasad tanpa kepala itu, Kayim mengaku ikhlas. “Mau bagaimana lagi, namanya kerja di laut. Kalau saya sebenarnya sudah ikhlas karena harus bagaimana lagi,” ujarnya.