Rabu 20 Sep 2023 15:32 WIB

Panglima Sebut Perkembangan Kekuatan TNI Hingga Saat Ini Relatif Lambat

Panglima ingatkan usia TNI sudah tidak lagi muda.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Muhammad Hafil
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di Dermaga Batu Ampar, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (19/9/2023).
Foto: Dok Puspen TNI
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di Dermaga Batu Ampar, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (19/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, usia TNI sudah tidak lagi muda. Namun, menurut dia, hingga saat ini, perkembangan kekuatan TNI cenderung lambat.

 “TNI sebentar lagi akan memeringati hari ulang tahun ke-78, usia yang tidak muda. Namun, bila merefleksikan diri, hingga saat ini perkembangan kekuatan TNI relatif berkembang lambat,” kata Yudo saat memberi sambutan dalam seminar nasional bertema 'Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia: Tinjauan Strategi Pertahanan Nusantara' di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).

Baca Juga

 Menurut dia, hal itu tidak dapat dipungkiri lantaran merupakan dampak dari segala keterbatasan membangun dan mengembangkan kemampuan TNI. Meski demikian, Yudo menyebut, TNI tidak berpangku tangan dan terus bergerak maju dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimiliki.

 “TNI juga terus memperluas wawasan dalam rangka menyusun sebuah strategi pertahanan militer. Itulah yang melatabelakangi seminar ini, yaitu untuk menggali wawasan tentang pertahanan negara yang diselenggarakan dengan memanfaatkan konstelasi geografis dan memberdayakan seluruh kekuatan pertahanan negara," ujar Yudo.

Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) ini kemudian mengungkapkan bahwa TNI bakal menyiapkan strategi pertahanan yang dibutuhkan. Usulan ini pun selanjutnya akan diserahkan ke Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI.

“Nanti doktrin yang buat Menteri Pertahanan (Menhan), nanti akan kami usulkan. Ini menjadi bahan kepada Menhan sebagai Strategi Pertahanan Nusantara,” ucap Yudo.

Yudo menjelaskan, Strategi Pertahanan Nusantara adalah strategi militer yang dibangun dengan memanfaatkan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Strategi Pertahanan Nusantara ini akan memadukan strategi dari ketiga matra, yakni angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara.

"(Dipadukan) menjadi satu kesatuan strategi militer yang komprehensif dalam menjaga kedaulatan, integritas, dan keutuhan negara kesatuan republik Indonesia," jelas dia.

Yudo berharap agar seminar ini dapat memberikan masukan dalam menyusun dan mengembangkan Strategi Pertahanan Nusantara. "Sekali lagi kami mohon saran masukan dan kritik dari para narasumber dan peserta seminar sekalian demi kesempurnaan strategi pertahanan nusantara yang akan melengkapi strategi lainnya yang sudah ada," tutur Yudo.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement