REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pasar Raya Padang Fase VII yang rusak akibat gempa dahsyat pada 2009, secara resmi mulai dibangun per Rabu (20/9/2023). Proses groundbreaking dilakukan di areal bekas Matahari lama, yang merupakan bagian dari Fase VII oleh Wali Kota Padang Hendri Septa.
Hadir di lokasi, anggota Komisi VI DPR dapil Sumatra Barat (Sumbar) Andre Rosiade dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumbar Kusworo Darpito. "Belasan tahun menunggu, pada akhirnya kita akan bisa melihat pasar yang lebih baik dan modern," kata Hendri di lokasi.
Hendri mengakui, pembangunan kembali Pasar Raya Fase VII merupakan keinginan semua pihak, terutama para pedagang. Pasalnya, pasar tersebut hancur akibat gempa 14 tahun silam. Karena itu, pedagang tentu senang jika Pasar Raya bisa dibangun kembali menjadi lebih modern.
Sementara itu, legislator Andre Rosiade menyebut, pembangunan kembali Pasar Raya Fase VII merupakan buah perjuangan dan kolaborasi antara Komisi VI DPR dan Pemerintah Kota (Pemkot) Padang. Setelah menunggu lama, akhirnya ada kejelasan pembangunan pasar yang roboh tersebut.
“Kita sama-sama tahu pasar ini hancur karena gempa besar 2009. Alhamdulillah, dengan kerja sama dan kolaborasi yang baik, aspirasi kami untuk pembangunan pasar ini bisa diwujudkan. Ini bentuk kerja nyata kami sebagai Kader Pak Prabowo," ucap Andre.
Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar tersebut juga berterima kasih kepada pemerintah pusat karena sudah mengalokasikan anggaran tahun 2023 dan 2024 untuk pembangunan Pasar Raya Padang Fase VII. Menurut Andre, pembangunan tersebut menunjukkan pemerintah pusat tidak menganaktirikan Sumbar.
Andre menyebut, banyak anggapan selama ini, Sumbar dianaktirikan dalam pembangunan selama masa Presiden Jokowi. Bagi Andre, agar pembangunan di Sumbar dapat terus dilakukan, harus ada kesungguhan dari pemerintah kabupaten, provinsi sampai kepada legislator yang duduk di Senayan.
Andre berencana ketika pembangunan Pasar Raya Padang Fase II selesai, ia akan mengajak Presiden Jokoowi ke Kota Padang untuk melakukan peresmian. "Insya Allah Pak Presiden bisa diagendakan untuk melakukan peresmian nantinya," kata Andre menambahkan.
Pembangunan Pasar Raya Fase VII dilakukan oleh Adhi Persada Gedung, anak perusahaan BUMN Adhi Karya. Pekerjaan proyek akan berlangsung selama 360 hari kalender, dengan anggaran berasal dari APBN senilai Rp 103 miliar.
Pasar di atas lahan seluas 12 ribu meter persegi (m2) tersebut nantinya terdiri dari empat lantai, dengan jumlah kios 304 unit dan 650 unit lapak pedagang. Pasar akan sanggup menampung parker 120 mobil dan 144 motor.